Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan kinerja positif hingga Kuartal III-2025 dengan peningkatan pendapatan, EBITDA, dan laba bersih masing-masing sebesar 43%, 28%, dan 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja ini turut didorong oleh kenaikan volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) masing-masing sebesar 17%, yang mencerminkan permintaan pasar yang tetap solid terhadap produk Perseroan.
Pencapaian tersebut mencerminkan efektivitas strategi BWPT dalam mendorong efisiensi operasional di seluruh rantai produksi, sekaligus memanfaatkan momentum tren harga CPO dan kernel yang berada pada level lebih menguntungkan sepanjang periode laporan. BWPT juga berhasil mempertahankan pertumbuhan double digit secara konsisten dalam beberapa kuartal terakhir, menegaskan fundamental bisnis yang semakin kuat dan berkelanjutan.
Selain itu, penurunan tingkat utang dan beban bunga masing-masing sebesar 8% dan 13% dibandingkan tahun sebelumnya turut memperkuat struktur keuangan dan meningkatkan fleksibilitas Perseroan. Kinerja keuangan yang solid ini menunjukkan kemampuan BWPT dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan penguatan fundamental.
Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi, menjelaskan bahwa keberhasilan menjaga pertumbuhan positif di tengah dinamika industri merupakan hasil dari disiplin operasional dan strategi jangka panjang yang menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi bisnis.
“Kinerja positif yang kami capai pada Kuartal III-2025 merupakan hasil dari operasional, pengelolaan sumber daya yang lebih efektif, serta konsistensi kami dalam membangun prinsip keberlanjutan di setiap lini bisnis. BWPT tidak hanya berfokus pada pertumbuhan profitabilitas, namun juga memastikan nilai tambah jangka panjang melalui penerapan ESG yang terukur dan bertanggung jawab,” ujar Henderi.
“Kedepan, kami akan terus memperkuat transformasi operasional, memperluas praktik keberlanjutan, dan menciptakan pertumbuhan yang selaras bagi pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan,” tambahnya.
Pernyataan tersebut menjadi pengantar bagi arah strategis BWPT dalam memperkuat penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) secara terintegrasi di seluruh proses bisnis.
Pada aspek lingkungan (Environment), BWPT mengembangkan biological control sebagai metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, serta menerapkan pemantauan kebun berbasis digital monitoring untuk meningkatkan ketertelusuran dan akurasi pengelolaan. Perseroan juga menjaga area bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value) sebagai komitmen terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, dan memastikan pengelolaan lahan yang seimbang antara produktivitas dan perlindungan lingkungan.
Sebagai bagian dari transisi menuju energi bersih, BWPT tengah menyusun rencana pengelolaan karbon dan pemanfaatan energi terbarukan secara bertahap. Perseroan memperkuat baseline data emisi sebagai dasar pengembangan carbon credit serta memperluas inisiatif konservasi area untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan penyerapan karbon. Selain itu, pemanfaatan biomassa dan biogas (methane capture) terus dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi energi di area operasional. Seluruh langkah ini dijalankan secara terukur dan berbasis evaluasi teknologi energi bersih, sejalan dengan komitmen Perseroan terhadap operasional rendah emisi dan keberlanjutan jangka panjang.
Sementara itu dalam memperkuat tata kelola (Governance), BWPT menerapkan SOP, manajemen risiko, dan mekanisme pengawasan yang transparan untuk memperkuat akuntabilitas perusahaan. Perseroan juga berkomitmen menambah unit usaha bersertifikasi RSPO dan ISPO sebagai wujud kepatuhan dan peningkatan standar operasional berbasis best practice nasional maupun internasional.
Pada dimensi sosial dan rantai pasok (Social), BWPT memperkuat kemitraan dengan petani melalui skema kemitraan petani mandiri dan pendampingan teknis berkelanjutan, guna memastikan praktik budidaya mitra sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Perseroan juga mendorong pemberdayaan masyarakat dan pelaku UMKM di sekitar kebun melalui pengembangan kapasitas ekonomi lokal dan kemitraan yang lebih inklusif.
Selanjutnya: Data E-Wallet Hingga Mata Uang Digital Bakal Masuk Radar Pajak Mulai 2026
Menarik Dibaca: 6 Kesalahan yang Memperlambat Metabolisme Anda, Bikin Berat Badan Susah Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













