Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya PT Solusi Bangun Andalas (SBA), unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan di Aceh mulai membuahkan hasil.
Lewat berbagai inovasi efisiensi dan inisiatif lingkungan, perusahaan tambang non-logam ini berhasil menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa berjalan seiring dengan kinerja operasional yang efektif.
SBA yang beroperasi di Lhoknga, Aceh Besar, mengembangkan Lhoknga Quarry Integrated Monitoring and Database System (LINDA), sistem pemantauan tambang terpadu berbasis data dan teknologi GPS.
Inovasi ini memungkinkan pelacakan kendaraan berat secara real time, deteksi dini potensi longsor, serta pengelolaan data tambang yang lebih akurat.
Baca Juga: Laba Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Naik Saat Pendapatan Tercekik
Penerapan sistem tersebut terbukti memberi dampak signifikan terhadap efisiensi operasional. Sepanjang 2024, SBA mencatat penghematan bahan bakar sebesar 41.000 liter dan pengurangan penggunaan bahan peledak hingga 70.000 kilogram.
Dari sisi keselamatan kerja, perusahaan juga mencapai zero fatality, zero accident, dan zero medical injury,— capaian yang memperkuat komitmen terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Selain efisiensi dan keselamatan, aspek lingkungan menjadi fokus utama perusahaan. Hingga Juni 2025, SBA telah mereklamasi 32,43 hektare lahan pascatambang batu kapur dan tanah liat dengan menanam 13.424 pohon untuk mengembalikan fungsi ekosistem.
Upaya ini dilengkapi dengan penanaman 4.950 pohon mangrove di pesisir Sungai Krueng Raba, Lhoknga, untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem pesisir.
Perusahaan juga menggelar program tahunan Quarry Day, yang mencakup kegiatan pendidikan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Laba Bersih Melonjak 63% di Semester I-2025, Begini Penjelasan Solusi Bangun (SMCB)
Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga UMKM binaan untuk memastikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat sekitar tambang.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menyebut bahwa keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dari strategi keberlanjutan SBA.
“Kami berkomitmen menjalankan praktik tambang yang baik dan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujarnya dalam siaran pers Senin (20/10/2025).
Berkat konsistensi dalam menjalankan prinsip Good Mining Practices dan Sustainability Roadmap SIG 2030, SBA mendapatkan pengakuan di tingkat regional. Perusahaan meraih 1st Runner Up kategori Best Practices in Sustainable Mineral Development (Non-Metallic) dalam ASEAN Mineral Awards 2025 yang digelar di Vientiane, Laos, pada awal Oktober 2025.
Baca Juga: Laba Bersih Solusi Bangun (SMCB) Naik 63% di Semester I-2025, Simak Prospeknya
Ajang ASEAN Mineral Awards sendiri menjadi barometer penerapan praktik pertambangan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Penghargaan ini menilai kinerja perusahaan berdasarkan aspek lingkungan, efisiensi energi, keselamatan kerja, manfaat sosial, serta keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam.
Selanjutnya: Dapen BCA Terapkan Langkah Selektif Dalam Berinvestasi di Instrumen Saham
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 21 Oktober 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News