kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Sony targetkan pertumbuhan 60% di Indonesia


Sabtu, 14 April 2012 / 09:14 WIB
Sony targetkan pertumbuhan 60% di Indonesia
ILUSTRASI. Bank Mandiri masih memiliki opsi menerbitkan Euro MTN senilai US$ 750 juta. Ini bagian dari penerbitaneuro MTN dengan total US$ 2 miliar.


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Potensialnya pasar elektronik Indonesia ternyata mampu memacu para pelaku industri untuk menggenjot ekspansi sepanjang tahun ini. Salah satunya Sony Mobile Communications International yang baru saja mengakuisisi 100% Sony Ericson dari Ericsson Corp menyatakan komitmennya untuk berekspansi di Indonesia.

Ola Lilja Molen Market Head South East Asia Markets Sony Mobile Communications International menuturkan, Indonesia merupakan pasar yang besar dan cukup potensial sehingga membuat Sony akan terus berinvestasi di sini. “Pada tahun ini Sony melakukan double marketing investment dan triple channel investment untuk meningkatkan brand image di Indonesia,” ujarnya Jumat (13/4).

Satoru Arai President Director PT Sony Indonesia mengatakan, pada tahun ini Sony Indonesia optimistis mampu mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 60% dari tahun 2011. Pada tahun 2011 Sony Indonesia sendiri mampu mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 50%, sayangnya Ia tidak bisa menyebutkan angka penjualan Sony di setiap tahunnya.

Menurut Arai, pada tahun 2011 kontribusi penjualan terbesar Sony dipegang oleh produk Televisi(TV) dengan porsi sebesar 40%, produk Personal Computer (PC) portabel Sony Vaio juga memiliki kontribusi penjualan sebesar 40%, kemudian kontribusi penjualan diikuti oleh produk Kamera dan Audio. Sony Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pasar Indonesia masih melakukan impor produk dari pabrik Sony yang berada di Malaysia.

Arai mengatakan, Sony Indonesia optimistis dalam mengarungi pasar elektronik di Indonesia didukung oleh akan diluncurkannya berbagai line up produk baru Sony di semua segmen tahun ini. “Produk hardware, konten, dan kualitas layanan akan menjadi andalan Sony ke depannya,” ujarnya.

Luncurkan smartphone

Komitmen Sony di Indonesia dibuktikan dengan hari ini meluncurkan produk smart phone baru dengan nama Sony Xperia. Hanny Sanjaya, Marketing Communications Manager Sony Mobile Communications Indonesia menuturkan, Sony Xperia hadir dalam segmen premium dan akan memberikan pilihan unik bagi para konsumen.

Sony Xperia hadir dalam empat tipe yaitu tipe S, P, U, dan sola dengan perbedaan dari sisi dimensi. “Hari ini yang baru diluncurkan adalah tipe S, tetapi untuk tipe P, U, dan sola akan diluncurkan pada kuartal II atau sekitar bulan Mei,” kata Hanny.

Hanny mengatakan, Sony Xperia tipe S memiliki prosesor dual core 1,5 Giga Hertz(GHz), memori internal 32 GB, kamera 12 mega pixel(MP), dan platform Android 2.3. Sony Xperia tipe S dibanderol dengan harga Rp 5.499.000 per unit.

Menurut Hanny, produk Sony Xperia saat ini tersedia hanya di 7 kota besar di antaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Jogjakarta, dan Semarang.”Di pasar smart phone Indonesia Sony akan bermain di kisaran harga di atas Rp 2 juta per unit,” ujar Hanny.

Sebelumnya, Lie Darwin Associate Market Analyst for Client Devices Research IDC Indonesia memprediksi pasar ponsel nasional tahun ini akan mencatat angka pengapalan sebesar 48,4 juta unit atau naik 9%-10% dari total pengapalan tahun 2011 mencapai 44 juta unit. “Masuknya berbagai macam produk ponsel dari segala segmen dengan yang terjangkau ke pasar Indonesia telah membantu mendorong pertumbuhan,” ungkapnya.

Menurut Lie, khusus untuk pengapalan produk smart phone tidak mengalami masalah berarti di tahun 2011. Pada kuartal keempat tahun lalu, jumlah pengapalan smart phone meningkat sebesar 28% dari kuartal sebelumnya dan secara total di tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 61% dari tahun 2010.

Lie mengatakan, pertumbuhan smart phone dipicu oleh harga yang berada sekitar Rp 1,2 juta per unit, membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah semakin banyak masuk ke pasar smart phone. Harga gadget yang murah memang menjadi strategi para vendor untuk meningkatkan angka penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×