kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Spindo (ISSP) Cetak Rekor Laba Rp 530,08 Miliar pada 2024, Ini Pendorongnya


Senin, 17 Maret 2025 / 19:52 WIB
Spindo (ISSP) Cetak Rekor Laba Rp 530,08 Miliar pada 2024, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) meraih laba bersih Rp 530,08 miliar pada 2024, tertinggi dalam sejarah perseroan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) meraih laba bersih Rp 530,08 miliar pada 2024. Capaian ini merupakan laba bersih tertinggi dalam sejarah produsen pipa baja yang juga dikenal dengan nama Spindo tersebut.

Laba bersih ISSP meningkat 6,42% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023, yang kala itu sebesar Rp 498,08 miliar. Bottom line ISSP mampu tumbuh ketika top line mengalami penurunan.

Penjualan dan pendapatan jasa ISSP menyusut sebanyak 5,27% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 6,45 triliun menjadi Rp 6,11 triliun pada tahun 2024.

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Maksimalkan Penjualan di Sisa 2024

Penjualan dan pendapatan jasa ISSP mayoritas berasal dari pasar lokal, yakni senilai Rp 5,94 triliun. Sementara kontribusi dari ekspor sebesar Rp 176,92 miliar.

Penjualan dan pendapatan jasa ISSP dari lokal maupun ekspor masing-masing mengalami penurunan 4,34% dan 27,14% (yoy). Di tengah penurunan penjualan tersebut, ISSP mampu memangkas beban pokok pendapatan sebanyak 6,87% (yoy) menjadi Rp 5,01 triliun. 

Hasil itu mendongkrak perolehan laba kotor ISSP, yang naik 3,77% (yoy) dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 1,10 triliun pada 2024. Dengan capaian ini, margin laba bersih dan laba kotor ISSP masing-masing mengalami pertumbuhan 18,1% dan 8,7%.

Corporate Secretary sekaligus Chief Strategy & Business Development Officer Spindo, Johanes W. Edward mengungkapkan margin laba bersih dan laba kotor tersebut lebih tinggi dari target yang dibuat pada awal tahun, yakni sebesar 18% dan 8%.

Johanes menjelaskan, laba ISSP mampu tumbuh meski pendapatan menyusut, terutama karena strategi efisiensi.

Hasilnya tampak dari penurunan beban. Termasuk biaya bunga yang turun sekitar 11%, serta biaya umum dan administrasi yang menyusut sekitar 13%.

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia Optimis Capai Pertumbuhan Laba Bersih Hingga 20%

"Selain itu, pengurangan waste pada proses produksi menyebabkan penggunaan bahan baku lebih efisien," terang Johanes saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/3).

Johanes bilang, upaya efisiensi tersebut juga mencerminkan penurunan biaya produksi ISSP yang tergabung dalam Cost of Goods Sold (COGS). Sedangkan dari sisi ekspansi, Gudang Unit 7 di Gresik sudah beroperasi sebagai North Distribution Centre pada Agustus 2024.

North Distribution Centre tersebut memiliki kecepatan loading tiga kali lebih cepat dari lokasi lain, dan akan terus dikembangkan. Saat ini, pembangunan Unit 7 terus berjalan untuk persiapan kedatangan mesin baru pada bulan Oktober mendatang dan bulan Maret 2026.

"Diharapkan dengan mesin yang baru ini, kami dapat terus mengembangkan varian produk terutama produk high-value, high-margin yang sebelumnya belum dapat kami produksi," kata Johanes.

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Incar Laba Naik 10%-20% di Akhir 2024

Pada tahun lalu, ISSP mengucurkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 270 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk sejumlah keperluan. Termasuk pembelian lahan, pembangunan distribution centre dan sebagai maintainance capex.

Proyeksi Kinerja pada 2025

Pada tahun 2025, ISSP bakal mengerek anggaran capex. Johanes bilang, ISSP menyiapkan capex sekitar Rp 500 miliar, yang mayoritas akan dialokasikan untuk pembangunan Unit 7. Sebagian besar capex akan didanai dari kas internal.

ISSP telah memulai investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam tiga tahun ke depan. Setelah seluruh proyek investasi rampung, kapasitas produksi ISSP akan mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun, dari posisi saat ini sekitar 650.000 ton.

Johanes optimistis, ISSP masih bisa menumbuhkan kinerja pada tahun 2025. Meski ada dinamika ekonomi serta pemangkasan anggaran pembangunan infrastruktur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi masih ada peluang dari pembangunan di daerah dan proyek yang didanai dari non-APBN.

Baca Juga: Harga Baja Melemah Sejak Awal Tahun 2024, Begini Tanggapan Spindo (ISSP)

"(Peluang) masih sangat besar. Pembangunan infrastruktur tidak hanya bertumpu pada APBN saja. Banyak sekali pihak swasta atau BUMN yang juga membangun," kata Johanes.

ISSP pun akan melanjutkan strategi efisiensi untuk memangkas beban, sekaligus mencapai operasional yang lebih efisien. Pada tahun ini, ISSP lantas mengejar target pertumbuhan laba yang konservatif sekitar 10%. 

Selanjutnya: Saham Publik Terisa 10%, Pertamina Geothermal (PGEO) Hati-Hati Menimang Aksi Buyback

Menarik Dibaca: Bandung Hujan pada Pagi Hari, Ini Prakiraan Cuaca Besok (18/3) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×