kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) bukukan kinerja positif di tengah pandemi


Senin, 16 Agustus 2021 / 16:26 WIB
Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) bukukan kinerja positif di tengah pandemi
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD)Tommy Wattimena Widjaja, Direktur SIPD Sri Sumiyarsi, Managing Director Foods SIPD Dicky Saelan dan Direktur SIPD Antonius Noviadi.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid 19 telah berjalan lebih dari dua tahun terakhir. Belum tahu sampai kapan wabah Covid 19 ini akan berakhir. Akibat dari pandemi ini, banyak perusahaan yang rugi, bahkan banyak yang gulung tikar. 

Namun tidak demikian denganPT. Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD). Perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan, ayam pedaging dan makanan olahan ini, tetap mencatat pertumbuhan positif meski terjadi pandemi. 

Direktur Utama PT Sreeya Sewu Indonesia Tommy Wattimena Widjaja mengemukakan perseroan menutup tahun 2020 dengan tingkat profitabilitas yang positif.  Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,27 miliar selama 2020. 

“Penjualan bersih sebesar Rp 4,34 triliun atau meningkat 7,21% dibandingkan penjualan bersih tahun 2019 sebesar Rp 4,05 triliun,” kata Tommy usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin (16/8/2021). 

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) siapkan capex Rp 200 miliar tahun ini

Sementara untuk tahun 2021, Tommy menyebut pada kuartal pertama 2021, terjadi peningkatan penjualan bersih mencapai Rp 1,28 triliun. Angka ini meningkat 13,32% dibandingkan kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 1,13 triliun. 

Namun laba perusahaan sedikit terjadi penurunan pada kuartal pertama 2021 yang hanya mencapai Rp 34,68 miliar. Angka ini turun sebesar Rp 24,77 miliar bila dibandingkan kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 59,45 miliar. Meski terjadi penurunan, dari sisi operasional, perusahaan berhasil meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dan makanan olahan. 

Ditanya target kinerja 2021, Tommy menyebut tahun 2021 ini masih pandemi sehingga situasinya masih tidak pasti. Namun dia optimistik kinerja PT Sreeya masih akan positif seperti tahun 2020. 

"Saya confidence akan growing double digit sampai akhir tahun. Ada faktor eksternal yang jadi tantangan, misalnya harga jagung belum membaik, harga kedelai masih tinggi, demand masih rendah sehingga profitability akan terdampak. Tapi, di dalam perusahaan kami sangat solid dan kuat. Jadi bisa double growing dan bisa continue pertumbuhannya," tutur Tommy. 

Dia menyebut sejak Covid 19 masuk Indonesia pada Maret 2020, terjadi penurunan aktivitas ekonomi secara nasional, termasuk yang dialami Sreeya. Hal itu akibat penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan pemerintah. 

Baca Juga: Laba Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) menyusut tahun lalu, ini penyebabnya

Kebijakan itu menyebabkan kelebihan pasokan ayam yang dialami Sreeya pada tahun 2020 karena daya beli masyarakat menurun. Kelebihan pasokan ayam menyebabkan pelemahan harga ayam broiler dan ayam umur sehari atau Day Old Chick (DOC). 

Di sisi lain, ada berbagai risiko usaha yang perlu diatasi Sreeya sepanjang 2020. Diantaranya fluktuasi harga bahan baku SBM (Soya bean Meal) atau bungkil kacang kedelai yang tinggi. Kemudian pelemahan harga DOC dan live bird serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×