kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sreeya Sewu (SIPD) Optimistis Penjualan Frozen Food Bakal Tumbuh Positif


Sabtu, 26 Maret 2022 / 22:40 WIB
Sreeya Sewu (SIPD) Optimistis Penjualan Frozen Food Bakal Tumbuh Positif


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sreeya Sewu Indonesia tbk (SIPD) mencatatkan peningkatan penjualan produk olahan frozen food atau makanan beku saat pandemi kembali menanjak di awal tahun ini.

“Penjualan produk frozen food relatif meningkat di kala pandemi. Estimasi peningkatan penjualan tersebut rata-rata 25%-30%,” ujar Chief Financial Officer & Corporate Secretary PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) Sri Sumiyarsi kepada Kontan, Rabu (23/3).

Sebagai informasi, emiten berkode saham SIPD ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ayam ras pedaging, budidaya ayam ras petelur, pembibitan ayam ras, hingga industri pengolahan dan pengawetan produk daging unggas.

Terkhusus untuk mengurusi bisnis produk olahan, SIPD melalui anak usahanya yakni PT Belfoods Indonesia menawarkan berbagai produk olahan ayam siap saji seperti chicken nugget, sosis, kornet dan bakso.

Baca Juga: Usai Kecelakaan di Proyek Tol, PP Presisi (PPRE) Tingkatkan Penerapan Prosedur Kerja

Sri mengakui bahwa penjualan produk frozen food telah meningkat saat pandemi terjadi di awal tahun ini. Hanya saja, di awal tahun ini sejumlah harga bahan baku seperti ayam mengalami peningkatan. Dengan demikian, naiknya harga bahan baku ayam turut mengerek harga jual produk-produk frozen food milik SIPD.

Meski tidak merinci lebih detail, namun peningkatan harga jual produk frozen food diakui hampir terjadi di setiap produk. “Kenaikan harga jualnya bervariasi. Karena produknya berbeda-beda, maka tidak bisa kami detilkan (harganya),” ungkap Sri.

Kendati demikian, perseroan tetap optimistis penjualan dari lini bisnis frozen food dapat terus bertumbuh di tahun ini. Sri bilang, SIPD akan melanjutkan penerapan sejumlah strategi yang sama dengan tahun lalu berupa peluncuran inovasi produk, misalnya seperti peluncuran produk ayam nanas pertama di Indonesia.

Hal tersebut diharapkan perseroan dapat memberikan nilai tambah dan mendongkrak gairah konsumen. Selain itu, SIPD akan memaksimalkan cold chain distribution & logistics agar menjadi lebih kuat. “Peningkatan sales execution juga akan dilakukan dengan dukungan dari command centre hingga peningkatan portofolio melampaui poultry,” tutur Sri.

Sekedar informasi, berdasarkan catatan Kontan, Per September 2021, SIPD mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 33% menjadi Rp 4,08 triliun. Sedangkan, pada periode yang sama tahun 2020 penjualan Sreeya tercatat hanya mencapai Rp 3,08 triliun. Capaian penjualan SIPD tersebut diantaranya didukung oleh sektor feedmil dan sektor food yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 31% dan 15%. 

Baca Juga: Asahimas Flat Glass (AMFG) Fokus Optimalkan Kapasitas Pabrik di Tahun Ini

Adapun, dana capex ataupun biaya modal diestimasikan SIPD meningkat hingga 4 kali lipat pada tahun ini. Sri bilang, biaya modal diperuntukkan sebagai investasi strategis di unit usaha farming guna mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan utilisasi unit feedmill (pabrik pakan).

“Alokasi capex juga akan dipakai untuk perluasan penerapan smart farm kepada para peternak dan investasi pakan burung,” pungkas Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×