kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Rejeki Isman (SRIL) dukung pelaku industri TPT ajukan safeguard garmen


Selasa, 02 Juni 2020 / 20:09 WIB
Sri Rejeki Isman (SRIL) dukung pelaku industri TPT ajukan safeguard garmen
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menyambut baik safeguard sejumlah produk tekstil yang sudah resmi diberlakukan untuk melindungi pasar dalam negeri dari masif nya importasi tekstil dan produk tekstil (TPT). 

Adapun safeguard ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 54 tentang Penanganan Bea Masuk Tindakan Pengaman Terhadap Impor Tirai, PMK 55 tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan impor produk kain dan PMK 56 tentang pengenaan bea masuk tindakan pengamanan terhadap impor produk benang dari serat stapel sintetik dan artifisial.  

Sekretaris Perusahaan SRIL, Joy Citra Dewi menjelaskan Sritex mendukung upaya pemerintah untuk memberikan ruang agar produsen dalam negeri tidak digempur oleh barang impor. Tentu dampaknya akan positif terhadap industri lokal.  

Baca Juga: Baju APD buatan Sri Rejeki Isman (Sritex) memenuhi standard internasional WHO

"Namun sekarang Indonesia harus menerapkan safeguard di bagian garmen karena banyak kebocoran yang terjadi," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Joy menjelaskan safeguard yang ada saat ini hanya dari spinning-finishing, sedangkan garmen belum dikenakan safeguard sehingga banyak kebocoran yang terjadi. Kebocoran yang dimaksud adalah pelanggaran yang dilakukan  importir. Jadi produk yang di impor bukan lagi barang setengah jadi, melainkan produk jadi, misalnya saja pakaian.

"Jadi pemain domestik supply chain jadi end to end hancur," ungkap Joy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×