Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA- Perusahaan pengembang kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berharap bisa mengandalkan pendapatan di semester kedua tahun ini untuk menulang keuntungan. Meski demikian, SSIA menilai, penjualan untuk penggunaan manufacturing masih bakal lesu.
Secara total, hingga saat ini, SSIA telah menjual 22 hektare (ha) lahan industri dengan penjualan nett sebesar 15 ha. "Lahan untuk manufacturing masih tersisa 150 ha," kata erlin Budiman, Investor Relation Surya Semesta, Selasa (20/9)
Erlin bilang, dengan berkaca dari pendapatan mereka di semester I, maka ia yakin kinerja di semester kedua akan lebih baik. "Penjualan properti kian menanjak di semester II dibandingkan semester I," tuturnya.
Sebagai strategi menggenjot kinerja, SSIA juga melakukan pergeseran ke segmen bisnis pergudangan. Maklum, bisnis kawasan industri tengah dilanda kelesuan. Sejauh ini, strategi tersebut cukup berhasil. SSIA telahmenyewakan seluruh pergudangan yang ada di SSIA.
"Untuk pergudangan, fase I sebesar 35.000 meter persegi sejumlah 16 unit sudah tersewa habis di semester I," kata erlin
Menurut erlin, kebanyakan penyewa dari pergudangan adalah perusahaan-perusahaan logistik dan elektronik yang berasal dari Asia Timur seperti China dan Jepang. SSIA membanderol sewa pergudangan sebesar Rp 75.000 per meter persegi per bulan dengan luas per unit 2.000 meter persegi.
Tahun ini, perusahaan menambah lahan untuk pergudangan dan logistik sebanyak 28.000 meter persegi atau 12 unit pergudangan yang siap disewakan.
Di semester pertama tahun ini, laba bersih SSIA merosot 64% year on year (yoy) menjadi Rp 91,51 miliar. Pendapatan juga menyusut 17% (yoy) menjadi Rp 2,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News