kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SSIA tidak anggap kongsi tiga BUMN di kawasan industri Subang sebagai ancaman


Minggu, 14 Juli 2019 / 15:45 WIB
SSIA tidak anggap kongsi tiga BUMN di kawasan industri Subang sebagai ancaman


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tidak menganggap kehadiran tiga kongsi BUMN di kawasan industri Subang, Jawa Barat, sebagai ancaman. Sebaliknya, pihak SSIA melihat kehadiran mereka sebagai siasat bersinergi membangun kawasan Subang.

"Sebenarnya kami melihatnya sebagai sinergi untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Karena dengan keberadaan BUMN tersebut, dapat mengokohkan keberadaan Subang sebagai the next industrial area," tutur Erlin Budiman, Head of Investor Relation SSIA kepada Kontan, Jumat (12/7).

Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PTPN VIII pada 3 Juli 2019 menandatangani kerjasama pembangunan kawasan industri Subang di lahan seluas lebih dari 11.000 hektar.

Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) targetkan fase I Subang City of Industry beroperasi 2020

Di sisi lain, SSIA tercatat sudah lebih dulu mengembangkan kawasan industri Subang bertajuk 'Subang City of Industry' dengan melakukan pembebasan lahan sejak 2014 dan mendapat izin pembangunan di lahan seluas 2.000 hektar.

Lebih jauh, Erlin menjelaskan saat ini pihaknya sudah berhasil mengakuisisi lahan seluas 1.100 hektar yang akan di-launching pada 2020 mendatang. Perseroan yang berdiri sejak 1971 ini, juga menargetkan fase 1 proyek kawasan industri Subang City of Industry dapat mulai beroperasi pada semester 2-2020.

"Untuk pengerjaan fase 1, SSIA menyediakan dana sebesar Rp 1,3 triliun. fase I kawasan industri ini dapat diisi oleh 25 hingga 30 perusahaan," lanjut Erlin.

Baca Juga: Bidik Pertumbuhan 10%, Surya Semesta Internusa (SSIA) Geber Seluruh Lini Bisnis

Untuk fase 1, menurut Erlin, sudah ada lima sampai sepuluh perusahaan yang berminat menempatkan pabriknya di kawasan industri tersebut. Perusahaan tersebut didominasi oleh perusahaan yang bergerak di bidang fast moving consumer goods (FMCG).

Dirinya berkata, selain FMCG, juga hendak membidik kehadiran perusahaan otomotif untuk mengikuti kebutuhan produsen otomotif yang telah membentuk pola kawasan, mulai dari Jakarta Timur, Bekasi, Cikarang, Karawang Barat dan Karawang Timur, lalu kini Patimban, Subang.

Dalam total luas lahan 2.000 hektar yang pengerjaannya dibagi menjadi tiga fase tersebut, sebanyak 30% dari total lahan direncanakan akan dibangun tempat tinggal berupa apartemen dan rumah tapak. "Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi para pekerja di kawasan industri," imbuhnya.

SSIA juga mengalokasikan capex senilai Rp770 miliar yang akan digunakan untuk membebaskan lahan proyek di Subang atau 40 km dari proyek Patimban. Luas lahan yang akan dibebaskan di Subang mencapai 160 hektar.

Baca Juga: Targetkan pendapatan tumbuh 10% tahun ini, begini rencana bisnis Surya Semesta (SSIA)

Selain itu, SSIA juga menunggu panggilan tender untuk proyek jalan tol Patimban yang bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perseroan sedang melakukan kajian pendanaan, termasuk dari pemerintah Jepang.

"Konsorsium dengan PT Jasa Marga sudah terbentuk sukses. Saat ini tinggal menunggu kabar dari pemerintah mengenai akses tol Patimban," tutup Erlin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×