Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir, mengatakan bahwa Perumnas tetap akan mengembangkan hunian dan permukiman untuk kalangan menengah bawah. Selain fokus pada pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami), Perumnas menyiapkan rumah tapak (landed house) murah bersubsidi.
"Tetapi untuk landed house ini kami arahkan hanya ke kawasan yang masuk dalam remote area, yang beberapa di antaranya adalah Kabupaten Pulau Buru, Kabupaten Passer, Kabupaten Ngada dan lainnya. Perumahan itu diutamakan untuk PNS," ujar Nawir seusai acara HUT ke-40 dan peluncuran logo baru Perumnas di Jakarta, Jumat (19/7) malam, seperti dikutip dari Kompas.com.
"Memang sudah tidak mungkin di kota yang lahannya mahal, tapi di kawasan pedalaman. Harganya bahkan masih ada yang hanya Rp 55 juta," tambahnya.
Nawir mengatakan, total ada 16 kabupaten yang sudah dibangun untuk rumah murah tersebut. Pembangunan rumah tersebut masuk dalam program rumah bersubsidi Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP.
"Setelah Maret 2015 nanti bunganya akan pakai skema komersial, itu kalau FLPP jadi dibatalkan oleh Kemenpera. Kalau tidak, tetap dengan bunga skema KPR FLPP yaitu 7,5%," kata Nawir.
Sebelumnya, Direktur Utama Perumnas Himawan Arief mengatakan, untuk bisa menyediakan hunian bersubsidi untuk rakyat, ke depan Perumnas lebih mengarahkan pembangunannya pada rumah susun sederhana milik (rusunami). Hal tersebut sejalan dengan program Kementerian Perumahan Rakyat untuk menyediakan rumah murah. Tantangannya hanya satu; keterbatasan lahan yang makin mahal.
Perumnas akan segera membangun sekitar 15 tower rusunami di beberapa kawasan. Beberapa lokasi dan perizinan yang sudah disiapkan untuk rencana itu antara lain di kawasan Antapani, Bandung, sekitar ada 3 tower, di Cengkareng, Jakarta, sebanyak 7 tower, dan di Karawang ada 3 hektar yang juga telah disiapkan menjadi lahan rusunami.
Untuk di Cengkareng, harga rusunami dibanderol sebesar Rp 200 sampai Rp 300 Juta. Konstruksinya akan dimulai tahun ini dan ditargetkan akan rampung dalam dua tahun. Untuk tujuan tersebut Perumnas menggelontorkan dana pembangunan tiap 1 tower sebesar Rp100 miliar.
"Ini akan menjadi bagian dari rencana Perumnas membangun 200 tower rusunami di DKI Jakarta. Tahun ini kami meargetkan bisa membangun 35 tower rusunami yang tersebar di wilayah provinsi DKI Jakarta," ujar Himawan. (Latief)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News