kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stabilkan pasokan ayam, pemerintah akan musnahkan 28 juta telur tertunas di Desember


Rabu, 27 November 2019 / 18:34 WIB
Stabilkan pasokan ayam, pemerintah akan musnahkan 28 juta telur tertunas di Desember
ILUSTRASI. Pedagang merapikan telur di Pasar Senen, Jakarta, Senin (29/4/2019). Stabilkan pasokan ayam, pemerintah akan musnahkan 28 juta telur tertunas pada Desember. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memusnahkan 28 juta telur tertunas (HE) pada bulan Desember 2019. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan ayam di peternak. Sehingga masalah harga yang rendah di tingkat peternak pun dapat terangkat. 

"Diputuskan untuk melakukan pengurangan HE umur 19 hari sebanyak 7 juta perminggu berlaku mulai 1 Desember 2019," ujar Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Sugiono saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/11).

Baca Juga: Stabilkan harga ayam, peternak minta pemangkasan DOC FS

Langkah tersebut diputuskan untuk mengurangi ayam DOC FS sebanyak 26,6 juta ekor dalam satu bulan. Angka tersebut sama dengan 6,65 juta ekor per minggu.

Sebelumnya pada bulan November pun pengurangan populasi telah dilakukan oleh Kementan. Total pemusnahan HE selama bulan November sebanyak 8 juta ekor atau 2 juta ekor per minggu.

Upaya tersebut memang dianggap belum maksimal oleh Kementan. Pasalnya pemusnahan yang dilakukan belum mampu mendongkrak harga ayam.

Namun, penambahan jumlah pemusnahan diyakini akan memberikan dampak. Saat ini harga ayam ditentukan melalui skema pasar suplai dan permintaan. "Oleh sebab itu dinilai tepat untuk intervensi di tingkat hulu," terang Sugiono.

Baca Juga: Bisnis Malindo Feedmill (MAIN) Moncer di Ujung Tahun

Selain itu Sugiono juga menekankan sejumlah hal untuk memperbaiki tata kelola ayam di Indonesia. Pemaksimalan Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) harus dilakukan untuk kemudian menjadi karkas beku.




TERBARU

[X]
×