Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Banyak perusahaan pertambangan yang berniat mengambil peluang usaha di pengelolaan usaha panas bumi (geotermal) di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah PT Star Eenergy.
Perusahaan yang 42% sahamnya dimiliki Prayogo Pangestu juga menargetkan akan mengembangkan panas bumi hingga sekitar 600 MW dalam lima tahun ke depan. Untuk mengejar target tersebut, Star Energy akan menambah kapasitas produksinya sebesar 375 MW. "Saat ini, kami sudah mengembangkan panas bumi sebesar 250 MW," kata Chief Operating Officer Star Energy, Rudi Suparman, Minggu kemarin (24/1).
Saat ini, Star Energy sudah memiliki dua lokasi pengembangan panas bumi, yaitu di Wayang Windu, Jawa Barat, dan Jailolo, Maluku Utara. Kapasitas produksi Wayang Windu mencapai 400 MW, namun baru menghasilkan energi listrik sebesar 225 MW. Setrum ini masuk ke dalam sistem Jawa, Madura, dan Bali milik PLN. Kendati hanya menyisakan garapan 175 MW di Wayang Windu, Star Energy berniat mengembangkannya hingga 190 MW.
Untuk proyek pengembangan ini, Star Energy akan menyuntikkan dana US$ 382 juta. Namun, investasi tersebut baru terserap US$ 200 juta. "Harapannya 2013 sudah bisa masuk sistem Jawa-Madura-Bali,” kata Vice President PT Star Energy, Sanusi Satar.
Di Jailolo, Star Energy sedang mengembangkan proyek panas bumi 70 MW yang di tahap akan diperuntukkan bagi penduduk sekitar. "Kami akan kembangkan lagi untuk mencapai target 260 MW tahun ini," kata Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News