Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang resmi berlaku sejak 10 April 2020 turut mempengaruhi keberlangsungan ekonomi bagi berbagai lapisan masyarakat. Bagi kalangan pekerja sektor informal, seperti pemilik warung sederhana, pedagang asongan dan kaki lima, tukang pijat, buruh bangunan, sopir ojek online, pemilik bengkel reparasi pinggir jalan, dan lain-lain, masa ini adalah seperti dalam masa peperangan di mana mereka harus berjuang mencari cara untuk makan dari hari ke hari.
Golongan masyarakat kecil ini bahkan semakin bertambah lagi lingkarannya dengan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan tanpa penghasilan, ataupun pemotongan gaji dari kalangan pekerja formal. Menurut CEO Gorry Holdings Herry Budiman, kenyataan ini menggelitik hati nurani kemanusiaan semua pihak.
“Sangat sulit jika kita hanya mengandalkan pihak tertentu saja yang bertindak untuk menyelamatkan kondisi ini. Keadaan ini merupakan tanggung jawab kita semua di mana berbagai pihak yang masih bisa melakukan sesuatu haruslah bergerak bersama,” tuturnya dalam keterangan resminya, Selasa (28/4/2020).
Untuk membantu meringankan beban masyarakat, Gorry Holdings meluncurkan program Gorry Berbagi yang bekerjasama dengan berbagai badan resmi, institusi pemerintahan, juga dengan berbagai komunitas sosial. Dengan demikian, maka data demografi masyarakat dan situasi keadaan di lapangan yang diperoleh akan lebih akurat. “Kami sudah menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan sejak tahun 2018. Dengan bersinergi, target penerima bantuan lebih tepat sasaran. Donasi yang terkumpul akan dibelikan barang – barang kebutuhan sesuai dengan keadaan penerima bantuan, ” ungkapnya.
Herry menjelaskan, walau program ini berawal dari keadaan masyarakat pada masa darurat korona, kepedulian ini akan menjadi kegiatan yang berlangsung secara permanen sesua visi misi Gorry Holdings. “Kami meluncurkan situs berbagi.gorryholdings.com pada 23 April 2020. Dalam web ini masyarakat bisa memperoleh berbagai informasi yang krusial bagi calon donatur untuk berpartisipasi dan ikut mengawasi alur penerimaan serta distribusi donasi,” paparnya.
Yang pasti, banyak pihak termasuk figur publik ikut memberikan dukungan mereka dalam gerakan ini, seperti pasangan artis Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck, duet penyiar radio Ronal Surapradja dan Tike Priatnakusumah, presenter berita Taufik Imansyah dan Lianita Ruchyat, sampai para komika seperti Ge Pamungkas, Muhadkly Acho dan Aci Resti. “Mereka ikut memberikan dukungan secara khusus dan serempak lewat postingan di platform media sosial masing-masing terutama Instagram pada hari diluncurkannya web page donasi,” terang Herry
Tidak hanya gerakan sosial, Gorry Holdings lewat layanan aplikasi monitor kesehatan GorryWell juga telah berinovasi untuk menyediakan fitur GorryMart di dalamnya agar penggunanya dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari dan barang-barang kesehatan yang dibutuhkan selama melakukan social distancing. “Jadi sebagai platform one stop e-Wellness solution, pengguna yang mengunduh aplikasi GorryWell dapat memonitor gaya hidup sehatnya secara terukur sekaligus berbelanja,” imbuh Herry.
Gorry Holdings juga bergerak cepat lewat layanan catering kesehatan Gorry Gourmet. Pelayanan yang selama ini ditujukan bagi pemenuhan gizi masyarakat dengan tujuan kesehatan tertentu kian diperluas dengan menginisiasi Gerakan #donasigizi, yaitu menyediakan makanan dengan gizi terbaik bagi para tenaga kesehatan yang berjuang di garda depan dalam menyelamatkan pasien Covid-19. Target utamanya adalah berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.
“Dalam masa darurat pandemik corona ini, sebuah tanggung jawab rasa kemanusiaan kian mendorong kami untuk berbuat lebih bagi negeri. Mari sehat bersama, bangkit bersama untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia,.” tukas Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News