kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,60   -12,89   -1.40%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tunda ekspansi depo baru tahun ini


Kamis, 01 Oktober 2020 / 16:03 WIB
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tunda ekspansi depo baru tahun ini
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) memutuskan untuk menunda agenda ekspansi penambahan depo atau gudang baru tahun ini. Keputusan ini diambil setelah menimbang situasi bisnis yang masih serba tidak pasti.

Chief Strategy Officer  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Johannes Edward mengatakan, pihaknya ingin berhati-hati dalam menyikapi perkembangan pasar. 

Ia mengakui, perusahaan memang sempat mendapati perbaikan permintaan produk baja pada kuartal III 2020 bila dibandingkan kuartal II 2020 lalu.

Hal ini salah satunya didorong oleh kembali bergulirnya proyek-proyek infrastruktur yang sebelumnya sempat mandek karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Baca Juga: Terhambat PSBB, Pendapatan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Turun 27%

Seiring dengan hal tersebut, utilisasi produksi perusahaan turut meningkat, hanya saja Johannes mengaku belum bisa membeberkan seberapa besar peningkatan yang dimaksud.

Maklum, sektor konstruksi, infrastruktur, dan utilitas memiliki kontribusi yang cukup besar dalam menyerap produk-produk perusahaan. 
Berdasarkan data internal perusahaan yang didapat Kontan.co.id sebelumnya, porsi kontribusi sektor tersebut mencapai 57% dalam total penjualan produk baja perusahaan pada akhir Maret 2020 lalu.

Meski begitu, ia berujar bahwa kenaikan permintaan yang didapat belum terlalu besar. Di sisi lain, tantangan juga datang dari penerapan PSBB wilayah yang bisa saja diperpanjang sewaktu-waktu.

“Rasanya dengan masih belum jelasnya kapan PSBB benar-benar berakhir, rencana pembukaan depo akan kami tunda sampai tahun depan,” kata Johannes saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (30/9).

Dengan penundaan ekspansi penambahan depo baru, serapan belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan praktis diperkirakan berkurang di sepanjang tahun ini. Asal tahu, sebelumnya ISSP menganggarkan belanja modal sebesar Rp 50 miliar dari kas internal perusahaan.

Sampai saat ini, serapan capex perusahaan ditaksir mencapai sekitar 60% untuk keperluan perawatan mesin alias maintenance. Sampai tutup tahun nanti, ISSP masih akan menyerap sisa capex untuk keperluan maintenance, namun Johannes mengaku belum bisa menaksir berapa total capex yang akan diserap setelah adanya penundaan ekspansi penambahan depo baru.

“Rasanya penyerapannya (capex) tidak penuh,” ujar Johannes.

Meski menunda ekspansi penambahan depo baru, Johannes memastikan bahwa ISSP akan tetap melakukan sejumlah persiapan yang diperlukan dalam ekspansi depo seperti survey pasar dan persiapan sumber daya manusia (SDM) pada tahun ini.

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tingkatkan porsi pembelian bahan baku lokal

Menyoal wilayah, Johannes bilang pihaknya membidik Makassar dan Papua sebagai target lokasi penambahan depo baru dengan alasan prospek pasar kedua wilayah tersebut yang dinilai menarik. Nantinya, depo baru yang akan dibangun diperkirakan bakal memiliki kapasitas 1.000 ton - 3.000 ton per depo. 

Sejauh ini belum terang berapa jumlah depo yang akan ISSP bangun, setiap pembangunan  satu deponya diperkirakan akan membutuhkan investasi sebesar Rp 10 miliar. Angka tersebut diperkirakan sudah mencakup biaya pembelian lahan. Untuk mewujudkan rencana tersebut, ISSP berencana masih mengandalkan kas internal perusahaan.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ISSP sebelumnya telah memiliki sebanyak empat gudang yang tersebar di empat kota, yakni Jakarta, Bandung dan Samarinda yang masing-masing memiliki daya tampung 1.000-3.000 ton serta Surabaya yang memiliki daya tampung 5.000 - 20.000 ton. 

Selanjutnya: Pendapatan turun di semester I 2020, ini strategi Steel Pipe (ISSP) hingga akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×