kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tingkatkan porsi pembelian bahan baku lokal


Senin, 31 Agustus 2020 / 17:35 WIB
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) tingkatkan porsi pembelian bahan baku lokal
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) terus fokus meningkatkan porsi pembelian bahan baku dari dalam negeri. Komitmennya ini tercermin pada hasil penyerapan bahan baku lokal di semester I 2020 yang melampaui target penyerapan. 

Investor Relations Steel Pipe Industry of Indonesia, Johannes Edward memaparkan  Spindo tetap pada strategi dan komitmen untuk meningkatkan porsi pembelian bahan baku lokal. 

"Adapun pada akhir semester I 2020 ini ISSP telah melampaui target penyerapan dan mencatat 42,6% pembelian bahan baku lokal yang 97% nya berasal dari PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Senin (31/8). 

Johannes menyatakan kebijakan pembelian bahan baku lokal ini juga akan meminimalisir dampak fluktuasi kurs di masa mendatang, meskipun secara umum ISSP akan dapat melakukan natural hedge atas perubahan kurs dengan melakukan penyesuaian harga jual.Di sisi lain, ISSP juga berupaya untuk mempersingkat waktu pengiriman. 

Baca Juga: Penjualan Steel Pipe Industry (ISSP) di semester I 2020 tertekan sektor otomotif

Mengintip dari materi paparan publik ISSP, pada kuartal II 2020 kontribusi bahan baku dari Baowi Group sekitar 32% dari total pembelian. Lantas dengan banyak memasok bahan baku dari dalam negeri, ISSP mencatatkan rata-rata biaya material yang turun 4% di kuartal II 2020. 

Johannes menegaskan bahwa Spindo mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong industri lokal pada umumnya, dan industri baja lokal pada khususnya, sebagai salah satu pilar industri strategis negara. 

ISSP mengharapkan agar konsistensi pemerintah dalam melakukan pengaturan impor baja dan terutama produk turunannya seperti pipa baja, dapat terus diperkuat. Pengawasan atas proses pengadaan proyek-proyek terkait pemerintah berskala nasional atau daerah, baik untuk sektor migas maupun non-migas perlu ditingkatkan untuk memastikan pelaku usaha pipa baja nasional dapat bersaing.

Baca Juga: Spindo berupaya meningkatkan utilisasi pabrik di paruh kedua tahun ini

"Pengaturan impor baja, terutama untuk produk-produk hulu agar dapat dilakukan dengan ketat, namun dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan bahan baku pelaku usaha di bagian hilir, serta mempertimbangkan kemampuan pasokan dari produsen lokal," kata Johannes. 

Menurut Johannes agar tidak terjadi kelangkaan bahan baku yang justru dapat berakibat negatif untuk perkembangan perekonomian Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×