kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Stimulus dan Gaji ke-13 Berpotensi Mendongkrak Konsumsi di Pusat Perbelanjaan


Selasa, 03 Juni 2025 / 21:13 WIB
Stimulus dan Gaji ke-13 Berpotensi Mendongkrak Konsumsi di Pusat Perbelanjaan
ILUSTRASI. Suasana pusat perbelanjaan Gandaria City di Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022). Pusat perbelanjaan atau mal menjadi wisata alternatif warga dalam memanfaatkan libur tahun baru 2022. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel dan pengelola pusat perbelanjaan berharap kucuran stimulus ekonomi dan pencairan gaji ke-13 bakal mendongkrak konsumsi dan kunjungan (traffic) masyarakat. Apalagi, dana segar itu mengalir berdekatan dengan musim liburan sekolah.

Seperti diketahui, pemerintah menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 24,44 triliun. Pemerintah juga mencairkan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan anggaran hingga Rp 49,3 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja berharap langkah pemerintah itu bisa memberikan dampak langsung untuk mengangkat daya beli masyarakat. Dia menilai pemberian stimulus ini penting untuk mengingat pelemahan daya beli masyarakat sudah berlangsung cukup lama.

"(Pelemahan daya beli) sudah terjadi sejak tahun lalu yang sampai dengan saat ini masih belum juga pulih. Oleh karena itu diperlukan langkah cepat pemerintah untuk segera mengatasinya." kata Alphonzus kepada Kontan.co.id, Selasa (3/6).

Baca Juga: Tak Hanya Daya Beli Turun, Gerai dan Pusat Perbelanjaan Gulung Tikar Sebab Faktor Ini

Menurut Alphonzus, pemberian stimulus ini lebih bersifat sebagai penopang, agar daya beli masyarakat tidak semakin jatuh. Dus, kucuran stimulus dan gaji ke-13 menjelang libur sekolah ini belum bisa sepenuhnya memulihkan daya beli masyarakat.

Meski begitu, Alphonzus optimistis bisnis pusat perbelanjaan masih punya ruang untuk bertumbuh. Tingkat kunjungan sampai dengan Mei 2025 masih bisa tumbuh meski tidak begitu signifikan, dengan rata-rata kenaikan sekitar 10%-15% dibandingkan tahun lalu.

"Di tengah kondisi masih melemahnya daya beli khususnya pada kelas menengah bawah, masyarakat masih tetap berkunjung ke pusat perbelanjaan dan berbelanja," ungkap Alphonzus.

Baca Juga: Bisnis F&B dan Hiburan Mampu Bertahan di Pusat Perbelanjaan

Dihubungi terpisah, Head of Communications and Corporate Affairs PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) Diky Risbianto juga berharap pemberian insentif dan gaji ke-13 menjelang momen libur sekolah bisa memberikan dampak positif terhadap daya beli konsumen. Termasuk meningkatkan permintaan terhadap produk-produk ritel, terutama untuk barang-barang konsumsi.

"Kami meyakini hal tersebut juga akan berdampak pada peningkatan traffic serta transaksi di gerai-gerai kami. Kebutuhan yang bersifat leisure atau kebutuhan sekunder, kebutuhan anak-anak, produk-produk untuk sekolah atau hiburan keluarga kemungkinan besar akan mengalami lonjakan permintaan," ungkap Diky kepada Kontan.co.id, Selasa (3/6).

DFI Nusantara melalui Guardian dan IKEA pun menyiapkan strategi untuk memanfaatkan momentum ini. Guardian dan IKEA akan meluncurkan promosi berupa diskon, bundling produk, maupun program untuk menarik lebih banyak konsumen, terutama pada periode long weekend dan libur sekolah. 

DFI Nusantara pun akan mengoptimalkan penjualan melalui gerai fisik maupun platform online. "Kami memastikan ketersediaan barang di gerai-gerai kami, terutama untuk produk yang biasanya mengalami lonjakan permintaan selama periode tersebut," tandas Diky.

Baca Juga: Begini Strategi Pemilik Pusat Perbelanjaan Hadapi Tekanan Daya Beli di Tahun 2025

Selanjutnya: Inggris dan Roman Abramovich Bersitegang soal Dana Kemanusiaan Ukraina

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×