kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stimulus Rp 400 miliar Menpera untuk Rusunawa


Jumat, 27 Maret 2009 / 13:48 WIB


Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun ini pemerintah bakal mempercepat penyelesaian pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebanyak 40 menara. Itu artinya, bakal ada sekitar 3.600 unit rusunawa yang akan akan dibangun.

Nah, guna keperluan itu, pemerintah mengandalkan dana stimulus sebesar Rp 400 miliar. Dana tersebut sudah turun dan sekarang sudah berada di kantor Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera). “Saat ini kami sedang menggodok untuk segera melakukan pembangunan rusunawa,” tukas Depuri Bidang Formal Kemenpera Zulfi Syarif Koto, Jumat (27/3) di Jakarta.

Dari jumlah 40 menara tersebut sekitar 11 menara akan dibangun khusus untuk anggota TNI dan Polri. Sementara, delapan menara untuk mahasiswa dan sisanya adalah untuk pekerja. “Masing-masing menara akan membutuhkan lahan sekitar 1 hektare. Jadi kalau ada 40 menara maka lahan yang disediakan sekitar 40 hektare,” tukasnya.

Adapun lahan tersebut adalah milik dari institusi TNI dan Polri. Sedangkan untuk mahasiswa lahannya adalah milik kampus. Sementara rusunawa untuk pekerja, beberapa merupakan milik dari perusahaan tertentu. Sayangnya Zulfi tidak hafal nama-nama perusahaan yang memiliki lahan untuk rusunawa pekerja.

Yang terang, pembangunan rusunawa itu akan tersebar di DKI, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tiimur dan Bengkulu. Mereka memperkirakan pembangunan rusunawa itu akan rampung pada akhir tahun ini. “Pembangunan baru akan mulai groundbreaking pada Juni nanti,” ujarnya.

Ketua Himpunan Kawasan Industri Hendra Lesmana mengatakan, pembangunan rusunawa untuk pekerja itu akan dibangun di wilayah Bekasi, Karawang, Tangerang, Cikampek, dan DKI Jakarta. Untuk keperluan ini kawasan industri sudah menyediakan lahan 37,6 hektare di Jabodetabek. “Sedangkan delapan hektare akan disediakan di Batam,” tukasnya.

Proyek ini diperkirakan dapat menampung 1 juta hingga 3,5 juta orang pekerja. Hitungannya, setiap unit akan digarap oleh sepuluh pekerja kontraktor. Unit rusunawa ini dapat dihuni oleh para pekerja di kawasan industri yang memiliki gaji tak lebih dari Upah Minimum Regional di kawasan itu. Harga sewanya pun berkisar Rp 100 ribu per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×