Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog berada pada posisi kekurangan. CBP sebelumnya digunakan pemerintah untuk menurunkan harga dengan melakukan operasi pasar.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut Bulog menggunakan beras operasional miliknya. "Stok CBP saat ini di gudang Bulog minus 27.888 ton," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV, Selasa (13/3).
Jumlah minus tersebut terhitung sebagai utang yang akan diganti oleh pemerintah. Djarot bilang nantinya pemerintah akan mengganti penggunaan CBP tersebut.
Selain itu, Bulog juga melakukan impor beras menggunakan dana operasionalnya. Oleh karena itu, meski belum digunakan, beras impor masukkan dalam simpanan beras premium Bulog.
"Sementara kita masukkan beras impor ke kategori premium karena anggarannya belum diganti, kalau sudah akan masuk ke cadangan beras sesuai pemerintah yang kasih uang," terang Djarot.
Stok beras Bulog per tanggal 12 Maret 2018 sebesar 642.612 ton. Stok tersebut terbagi atas beras medium sebesar 344.159 ton dan beras premium 298.453 ton.
Bulog mengimpor beras pada tahun 2018 sebanyak 261.000 ton. Namun, dari angka tersebut yang sudah sampai di gudang Bulog sebanyak 188.000 ton.
Penggantian anggaran dalam impor beras dinilai masih menunggu hasil audit impor beras Bulog. "Penggantian tunggu audit Bulog," ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News