Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, harga beras masih cenderung tinggi. Berdasarkan situs Food Station Tjipinang Jaya, harga beras IR III 64 pada Kamis (8/3) pun meningkat menjadi Rp 8.900 per kg setelah seminggu sebelumnya sempat mencapai Rp 8.500 per kg.
Hal yang sama juga ditunjukkan dalam situs informasi pangan Jakarta di mana rata-rata harga beras IR III 64 di Jakarta meningkat menjadi Rp 9.811 per kg. Sementara dalam situs Kementerian Perdagangan harga rata-rata beras medium nasional sekitar Rp 10.775 per kg dari sebelumnya (7/3) sekitar Rp 10.783 per kg.
Menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi harga beras yang meningkat ini dipicu oleh fleksibilitas pembelian Bulog yang mencapai 20%.
“Kalau harga beli Bulog dinaikkan fleksibilitasnya, pemasok cenderung menaikkan harga gabahnya. Memang biasanya terjadi seperti itu,” ujar Arief kepada Kontan.co.id, Kamis (8/3).
Karena itu, menurut Arief pemerintah harus terus berhati-hati dalam mengeluarkan aturan. Meski begitu, dia pun berpendapat semua masyarakat harus mematuhi aturan yang ditetapkan.
Saat ini, harga rata-rata gabah pun masih tinggi. Harga gabah pun berbeda-beda di masing-masing daerah. Arief bilang, harga gabah bisa sekitar Rp 4.800-5.500 per kg.
Meski harga beras tinggi, namun pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) masih tetap relatif tinggi. Padahal, Bulog pun sudah menghentikan pasokan beras ke PIBC dalam seminggu terakhir.
Berdasarkan data Food Station, pasokan beras ke PIBC pada Rabu (7/3) sekitar 3.764. Hingga saat ini, stok beras yang ada di PIBC juga mencapai 32.251.
Beras-beras tersebut lebih banyak berada dari wilayah Jawa Tengah dengan porsi 30,81%, Cirebon 18,31%, Karawang 13,3% antar pulau sebesar 16,62% dan lainnya.
Arief menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemdag) dalam waktu dekat akan mengguyur beras medium kembali, di mana harga jualnya sebesar Rp 9.450 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News