Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kebutuhan ikan menjelang ramadan diprediksi meningkat di Ibu kota Jakarta. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) telah mengantisipasinya dengan meningkatkan pasokan ikan.
Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan ikan di Jakarta, selama bulan ramadan sampai dengan H+7, stok ikan dari gudang berpendingin (cold storage) di Muara Baru mencapai 10.000 ton.
Menurut Dirjen P2HP Saut P. Hutagalung stok ikan tersebut telah tersimpan di dalam 50 unit cold storage yang ada di Muara Angke. Jenis ikan yang disimpan adalah ikan layang, tongkol dan cakalang.
"Karena itu, pasokan kita cukup berlimpah dan harga ikan di tingkat produsen sedikit mengalami penurunan," ujar Saut, Rabu (1/7).
Sementara itu, kondisi stok ikan di Muara Angke saat ini juga cukup banyak yakni 600 ton ikan yang berasal dari 20 cold storage. Stok ikan menjelang ramadan ini dan Lebaran pada umumnya aman dan harga masih cukup stabil sehingga tidak ada gejolak yang berarti di pasaran.
Untuk menopang kebutuhan ikan di Jabodetabek, KKP juga telah mengecek ketersediaan ikan air tawar di Waduk Cirata yang siap panen pada saat ini mencapai 11.300 ton. Ikan yang siap panen tersebut meliputi ikan mas 6.000 ton, ikan nila merah 2.500 ton, nila hitam 150 ton, bawal 2.000 ton dan ikan lainnya termasuk gurame, lele dan lain-lain 650 ton.
Di Waduk Jatiluhur, lanjut Saut, ketersediaan ikan air tawar pada saat ini mencapai 10.000 ton, meliputi ikan mas 5.000 ton, nila 2.500 ton, dan patin 2.500 ton. Kemudian di Gorontalo, stok bandeng di gudang Gorontalo tersedia 600 ton.
Dengan jumlah stok ikan ini, Saut memastikan, kebutuhan ikan selama ramadhan dan lebaran terpenuhi dengan harga yang relatif stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News