kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stop produksi PTA, Asia Pacific lebih efisien


Senin, 13 Februari 2017 / 11:16 WIB
Stop produksi PTA, Asia Pacific lebih efisien


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sudah setahun lebih PT Asia Pacific Fibers Tbk menghentikan produksi purified terephthalic acid (PTA). Namun, mereka justru bersyukur lantaran keuangannya lebih efisien sejak membeli PTA dari pihak ketiga, yakni Saudi Basic Industries, BP, dan Mitsubishi.

Asia Pacific menakar, produk TPA buatannya bakal kalah bersaing kalau diproduksi di tengah harga gas industri saat ini. Catatan produsen benang dan serat sintetis itu, harga gas industri berkisar U$ 9 mmbtu - U$ 9,97 per mmbtu.

Dus, Asia Pacific hanya punya dua pilihan untuk bertahan dan tidak merugi. "Antara harga gasnya turun atau kami perbarui teknologi supaya lebih efisien dengan konsumsi gas rendah," kata Ravi Shankar, Presiden Direktur PT Asia Pacific Fibers Tbk pada KONTAN, Minggu (12/2).

Menurut pemberitaan KONTAN, Asia Pacific menghentikan produksi PTA sejak November 2015. Perusahaan berkode saham POLY di Bursa Efek Indonesia itu lalu melakukan revamping atau perubahan fungsi mesin. Proses ravamping akan memakan waktu sekitar 2,5 tahun.

Proses revamping tak cuma-cuma. Asia Pacific berharap bisa mendanainya dengan cara restrukturisasi utang. Asal tahu, utang terjamin mereka sekitar US$ 1 miliar.

Asia Pacific sudah mengajukan proposal restrukturisasi utang baru kepada Kementerian Keuangan, selaku salah satu kreditur. "Dengan kejelasan atas proses restrukturisasi, kami bisa mendapatkan akses perbankan yang memadai untuk melakukan investasi yang diperlukan," kata Ravi.

Asia Pacific memiliki dua pabrik di Karawang Jawa Barat dan Kendal Jawa Tengah. Selain PTA, pabrik itu memproduksi polymers, stable fibers, dan filament yarns.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×