kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Strategi Astrindo (BIPI) Dongkrak Kinerja 2025 Sembari Ekspansi ke Bisnis Hijau


Minggu, 08 Juni 2025 / 18:50 WIB
Strategi Astrindo (BIPI) Dongkrak Kinerja 2025 Sembari Ekspansi ke Bisnis Hijau
ILUSTRASI. Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) menyiapkan sejumlah strategi untuk dongkrak kinerja di tahun 2025


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) ingin mendongkrak kinerja pada tahun 2025. BIPI menyusun strategi mengerek performa keuangan sembari menjajaki ekspansi bertahap pada proyek energi terbarukan.

Merujuk laporan tahunan yang baru rilis pada akhir Mei 2025, pendapatan BIPI sepanjang tahun 2024 menyusut 13,53% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 651,05 juta menjadi US$ 562,96 juta. Meski pendapatan turun, tapi laba tahun berjalan BIPI mendaki 23,19% (yoy) dari US$ 8,45 juta menjadi US$ 10,41 juta.

Sedangkan secara bottom line, BIPI meraih laba bersih senilai US$ 6,53 juta. Turun tipis 0,75% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023, yang kala itu sebesar US$ 6,58 juta.

Corporate Secretary Astrindo Nusantara Infrastruktur Kurniawati Budiman mengungkapkan, kinerja BIPI pada tahun lalu sangat terpengaruh oleh volatilitas harga batubara. Sebab, kontribusi terbesar pendapatan BIPI masih berasal dari segmen pertambangan batubara.

Baca Juga: Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) Raih Fasilitas Kredit Rp 148 Miliar

"Selama tahun 2024 harga batubara mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal ini menjadi faktor utama penyebab pendapatan BIPI turun 13,53% bila dibandingkan dengan tahun 2023," terang Kurniawati kepada Kontan.co.id, Minggu (8/6).

Meski begitu, BIPI bisa menggenjot efisiensi dari sejumlah pos beban, seperti beban pokok pendapatan, beban administrasi dan beban lain-lain. Alhasil, perolehan laba bersih BIPI masih relatif stabil di sekitar level US$ 6,5 juta.

Kurniawati meyakini BIPI bisa menumbuhkan kinerja pada tahun ini. Hanya saja, Kurniawati belum merinci target pendapatan dan laba bersih yang ingin diraih BIPI.

"Proyeksi kinerja pendapatan dan laba bersih BIPI masih dapat tumbuh pada tahun 2025 dengan harapan bahwa harga batubara bisa stabil pada harga rata-rata tahun 2024," terang Kurniawati.

BIPI juga belum merilis laporan keuangan periode kuartal I-2025. Kurniawati hanya memberikan gambaran, faktor cuaca berupa curah hujan yang tinggi dan fluktuasi harga batubara masih menjadi katalis utama yang memengaruhi pendapatan BIPI.

Meski begitu, Kurniawati mengklaim kinerja operasional BIPI periode awal tahun ini masih sesuai dengan ekspektasi. "Target rilis (laporan kinerja kuartal I-2025) pada akhir Juni 2025. Gambaran kinerja untuk produksi batubara di kuartal I-2025 masih sesuai target," imbuh Kurniawati.

BIPI pun menggelar ekspansi untuk menjaga keberlanjutan kinerja. Pada tahun ini, BIPI menyiapkan belanja modal (capex) sekitar US$ 85 juta. Hingga kuartal I-2025, serapan capex BIPI masih mini.

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) Dirikan Anak Usaha Baru, Ini Tujuannya

"Realisasi baru sekitar 6%. Terutama untuk coal processing dan land compensation di kuartal I-2025, bersumber masih dari dana internal," terang Kurniawati.

Ekspansi Bertahap ke Proyek Energi Hijau

Tak hanya bertumpu pada segmen bisnis pertambangan batubara, BIPI sudah mulai menyiapkan transisi ke proyek-proyek hijau berbasis energi terbarukan. Langkah ini menjadi bagian dari fokus BIPI pada tahun 2025.

"Fokus dan strategi BIPI lebih tertuju pada mempertahankan efisiensi operasi sambil meraih produksi sesuai target dan melakukan ekspansi bertahap menuju energi terbarukan dan/atau energi hijau," terang Kurniawati.

Salah satu proyek yang dijajaki BIPI adlah pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy). BIPI sedang dalam studi kelayakan alias feasibility study (FS) untuk menggarap proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Kurniawati belum membeberkan secara rinci mengenai proyek ini. Tapi dia mengungkapkan bahwa BIPI akan menggandeng mitra strategis yang dapat mendukung teknologi waste to energy.

Kurniawati bilang, proyek pengelolaan sampah sangat dibutuhkan, bahkan sudah cukup mendesak di kota-kota besar. Hanya saja, faktor keekonomian masih menjadi tantangan. "Untuk mendukung ini perlu kebijakan atau insentif baru dari pemerintah," kata Kurniawati.

 

Dalam paparan publik akhir tahun lalu, Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur, Ray Anthony Gerungan membeberkan estimasi total capex untuk proyek waste to energy BIPI mencapai Rp 2,2 triliun. Selain proyek PSEL, BIPI juga menggarap proyek mini gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) plant.

BIPI ingin menangkap peluang dari kebutuhan gas sebagai komoditas strategis dalam transisi energi, terutama di sektor manufaktur. Rencananya, BIPI akan membangun mini LNG Plant ini dengan kapasitas hingga 10 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). 

Estimasi capex untuk proyek mini LNG tersebut sebesar Rp 350 miliar. Dari kebutuhan dana itu, sekitar Rp 230 miliar akan bersumber dari pinjaman perbankan, sementara sisanya akan berasal dari equity BIPI.

Ray bilang, BIPI memiliki sejumlah proyek yang sedang dan akan digarap, sebagai bagian dari rencana ekspansi jangka panjang. Rencana ini meliputi empat segmen, yakni: energi dan infrastruktur, mid-stream industri, industri hilir, serta value-added green industri. 

BIPI memiliki inisiatif hijau untuk menjajaki pengembangan proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Meliputi pembangkit tenaga surya atau Solar PV (roof & floating) dengan rencana kapasitas 5 Megawatt (MW). Kemudian, proyek tenaga angin atau wind turbine (off-shore) sebesar 5 MW.

Rencana proyek energi hijau BIPI lainnya adalah pembangkit listrik tenaga mini hydro sungai, serta pembangkit listrik tenaga biomassa berbasis sawit atau Palm Kernel Shell (PKS) dan kayu. Masing-masing memiliki rencana kapasitas sebesar  2 x 7,5 MW. 

Selanjutnya: Pengamat Pajak Ingatkan Risiko Kenaikan Pajak Rumah Tapak

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×