Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya memperkuat daya saing startup di Indonesia, Aspire, Endeavor Indonesia, OCBC Ventura, dan Trihill Capital mengadakan diskusi panel bertajuk “Investment Outlook 2025” di Flow, Midplaza, Jakarta pada Rabu (5/2).
Acara ini membahas tren pendanaan, tantangan startup, serta strategi untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola keuangan.
Dalam diskusi tersebut, para panelis dari berbagai bidang investasi dan bisnis, termasuk Anthony Tjajadi (Partner Trihill Capital), Patrick Yip (Partner Intudo & Endeavor Ambassador), Darryl Ratulangi (Managing Director OCBC Ventura), dan Ferdy Nandes (GM & Global VP Sales Aspire), menggarisbawahi pentingnya fundamental bisnis yang kuat di tengah iklim investasi yang semakin selektif.
Baca Juga: Endeavor Indonesia Tambah 9 Pengusaha Baru, Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Tanah Air
Peluang Bisnis 2025
Anthony Tjajadi menekankan bahwa bisnis berbasis konsumen dengan model ekonomi yang solid masih menjadi pilihan utama investor.
Patrick Yip menambahkan bahwa sektor F&B dan media kreatif, seperti Common Grounds dan Visinema, tetap menarik karena pertumbuhan yang stabil.
Darryl Ratulangi juga menyoroti potensi besar pada bisnis berbasis pengalaman (experience-based business) yang kini lebih diminati dibanding kepemilikan barang.
Baca Juga: Startup Pemenang Startup4Industry 2024 Hadirkan Solusi Bisnis Bagi UMKM
Tantangan Pendanaan
Para panelis sepakat bahwa transparansi keuangan, tata kelola yang baik, dan keberlanjutan bisnis menjadi faktor utama bagi startup untuk mendapatkan pendanaan.
Hal ini semakin penting mengingat investasi ke startup Indonesia pada 2024 turun 58% dari tahun sebelumnya, menurut data Tech in Asia.
Startup harus lebih disiplin dalam pencatatan keuangan dan lebih selektif dalam memilih investor, tidak hanya berdasarkan pendanaan tetapi juga nilai tambah dalam bentuk jaringan, mentorship, dan strategi bisnis.
"Para founder perlu lebih bersabar dan fokus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang terukur. Investor kini lebih selektif, hanya mendanai startup dengan traction yang kuat dan konsisten," kata Anthony Tjajadi.
Baca Juga: Endeavor Catalyst di Posisi Pertama Fund Returners Index dari 50 Modal Ventura Global
Peran Teknologi dan Kolaborasi untuk Tata Kelola
Dari sisi teknologi, Aspire menekankan pentingnya solusi digital untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi keuangan startup.
Endeavor Indonesia juga berperan dalam menyediakan jaringan mentor dan founder tingkat global.
"Aspire siap mendampingi startup dengan solusi keuangan digital yang mempermudah pencatatan laporan keuangan secara akurat dan transparan," ujar Ferdy Nandes.
Dengan kolaborasi yang tepat, diharapkan investasi global tetap mempercayai Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan, serta mendorong pertumbuhan industri startup yang lebih berkelanjutan dan inovatif.
Selanjutnya: BTN Berkomitmen Selesaikan Tuntas Sertifikat Rumah KPR Bermasalah di 2028
Menarik Dibaca: Masih Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (7/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News