Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan SIG berupaya menjalankan bisnis berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Langkah ini diklaim membuat SIG lebih adaptif dan tangguh menghadapi tantangan industri semen nasional, yang saat ini diwarnai kelebihan pasokan dan permintaan yang terkontraksi.
Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa ESG menjadi kerangka utama dalam seluruh operasi dan proses bisnis SIG.
Vita menjelaskan bahwa SMGR mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam kegiatan operasional untuk menciptakan nilai tambah bagi lingkungan, sosial, pemegang saham, serta pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga: Dkriuk Kuatkan Inovasi Bisnis Kuliner dengan Model Kemitraan Unik
"Penerapan GCG dan ESG tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi strategi untuk pertumbuhan kinerja dan menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar Vita dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).
SIG secara konsisten melakukan evaluasi dan pengukuran kualitas GCG dengan mengacu pada Peraturan Kementerian BUMN, ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulasi terkait.
Hasilnya, perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor GCG. Berdasarkan penilaian tahun buku 2023, SIG meraih skor 102,81 dengan predikat “Leadership in Corporate Governance”, naik dari 92,47 pada periode sebelumnya dengan predikat “Very Good”.
“Peningkatan skor ini menandakan SIG telah mengadopsi standar internasional ACGS secara menyeluruh. Ke depan, kami akan terus memperkuat praktik GCG untuk pengelolaan perusahaan yang lebih profesional, efisien, dan efektif,” jelas Vita.
Baca Juga: Resmi Berganti Nama, Bank Saqu Beberkan Sejumlah Fokus dan Strategi Bisnis ke Depan
Komitmen dan disiplin SIG dalam keberlanjutan dan tata kelola ini diakui melalui penghargaan Best Sustainability and Resilience Award serta masuk dalam Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (BigCap PLCs) dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
Penghargaan diserahkan oleh Dewan Pengurus IICD, Endang Hoyaranda, kepada Group Head of Legal SIG, Maralda H. Kairupan, pada ajang The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award 2025 yang berlangsung di Ballroom Pullman Hotel, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Ajang tahunan IICD ini menilai 200 emiten berdasarkan kapitalisasi pasar (Big Cap dan Mid Cap) dengan metode ACGS, sebagai bentuk pengakuan terhadap perusahaan yang berhasil menerapkan praktik GCG secara unggul.
Selanjutnya: Rendahnya Realisasi Replanting Dipicu Income Gap dan Akses Modal
Menarik Dibaca: Flash Sale KAI Rp80 Ribu! Tiket Kereta Murah, Cek Tanggalnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News