Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chery Motor Indonesia memanfaatkan gelaran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 untuk menjaga momentum penjualan di tengah pasar otomotif yang masih melemah.
Meski tidak menetapkan target khusus untuk event ini, perusahaan tetap membidik penjualan stabil di kisaran 2.000–3.000 unit per bulan, sejalan dengan revisi target tahunan yang justru dinaikkan.
Head of Brand CSI Chery, Rifki Setiawan, mengatakan salah satu fokus utama tahun ini adalah memperkenalkan lini elektrifikasi terbaru, termasuk model G6 dan varian turunannya seperti G6 Phantom dan G6 TG. Total kontribusi dari keluarga G6 ditargetkan mencapai 500 unit, yang menjadi bagian dari target bulanan Chery.
“Untuk GJAW sendiri, target kami tetap berada di angka dua ribu unit. G6 menyumbang sekitar lima ratus unit dari total tersebut karena merupakan varian tambahan di segmen EV,” ujar Rifki di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Chery Proyeksikan Penjualan Mobil EV Stabil Jelang Berakhirnya Insentif Impor CBU
Chery kini memproduksi sekitar 400–500 unit per bulan untuk memenuhi permintaan domestik. Seiring meningkatnya permintaan segmen elektrifikasi, porsi penjualan terbesar Chery didorong oleh lini CSH (Chery Super Hybrid), yang mencakup full hybrid, PHEV, hingga BEV.
Rifki menyebut kontribusi elektrifikasi merek ini terus menanjak dan menjadi landasan penting dalam strategi perusahaan untuk memperluas pasar di Indonesia.
Rifki menegaskan perusahaan tetap optimistis menutup tahun dengan performa positif meski pasar otomotif nasional berada dalam fase pelemahan.
Hingga saat ini Chery mencatat pangsa pasar sekitar 2,9%, dengan harapan dapat mempertahankan posisi di jajaran delapan besar automaker nasional tanpa menargetkan persentase market share tertentu.
Baca Juga: Kemenperin Catat Komitmen Investasi Rp 5,2 Triliun dari Chery untuk Kerek Produksi
Untuk mendorong minat pembelian selama GJAW, Chery menghadirkan rangkaian program pembiayaan melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan leasing untuk menawarkan bunga kompetitif. Strategi ini menjadi salah satu upaya merangsang pasar agar penurunan tidak semakin dalam pada akhir tahun.
“Kami berharap produk baru yang kami hadirkan di GJAW dapat memberikan kontribusi terhadap pasar, setidaknya menjadi stimulus agar kondisi tidak turun terlalu dalam,” jelas Rifki.
Chery juga melihat prospek pasar tahun depan lebih cerah. Stabilitas politik pasca Pemilu serta revisi regulasi dari pemerintah dinilai dapat memperkuat daya beli. Selain itu, gelombang peluncuran produk dari berbagai merek diperkirakan akan meningkatkan dinamika pasar otomotif nasional.
Perusahaan turut menyiapkan ekspansi jangka panjang melalui rencana pembangunan pabrik dengan investasi sebesar Rp5,2 triliun. Saat ini Chery tengah berdiskusi dengan pemerintah terkait lokasi, model bisnis, serta target peningkatan TKDN bertahap sesuai regulasi 40–60–80 persen.
Baca Juga: Harga Mulai Rp 300 Jutaan, Chery C5 dan E5 Resmi Meluncur di Indonesia
Selanjutnya: Gaikindo Optimistis Penjualan Mobil Tembus 800.000 Unit Jelang Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













