Strategi Erajaya (ERAA) Memperkuat Segmen Non-Elektronik pada 2026

Senin, 22 Desember 2025 / 18:47 WIB

ILUSTRASI. Strategi Erajaya (ERAA) Memperkuat Segmen Non-Elektronik pada 2026 (KONTAN/Chelsea Anastasia)

Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong 2026, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) bakal fokus memperkuat lini bisnis di luar elektronik yang memiliki peluang pertumbuhan, seperti kendaraan listrik, gaya hidup, serta makanan & gizi.

Chief Strategy Officer PT Erajaya Swasembada Tbk, Patrick Adhiatmadja mengatakan, memasuki 2026, perseroan akan mengoptimalkan portofolio bisnis di berbagai segmen yang relevan dengan gaya hidup konsumen.

Langkah ini akan diupayakan seiring peluncuran dan ekspansi yang telah dilakukan perseroan tahun ini pada segmen-segmen tersebut.

“Di segmen kendaraan listrik, Erajaya Active Lifestyle (ERAL) mengembangkan ekosistem bisnis melalui kehadiran merek XPENG (X9 dan G6), disertai berbagai inisiatif pengenalan produk dan penguatan merek,” ujar Patrick dalam temu media di Jakarta, Senin (22/12/2025).

Adapun di segmen gaya hidup, Patrick mengatakan ekspansi JD Sports menjadi langkah perseroan memperluas jangkauan dan memperkuat posisi sebagai operator merek internasional.

Segmen active & smart juga akan terus diperkuat melalui pengembangan portofolio merek olahraga dan teknologi. Pada tahun 2025 saja, ERAA telah menghadirkan Wilson dan ANTA sebagai jenama baru.

Tak ketinggalan, perseroan juga akan tetap mengoptimalkan portofolio food & beverage. Sepanjang 2025, Patrick menuturkan, ERAA menghadirkan merek CHAGEE di Indonesia melalui pembukaan gerai dan ekspansi. Perluasan jaringan Paris Baguette juga akan dilanjutkan.

“Ke depan, ERAA akan terus berfokus pada penguatan positioning, peningkatan kapabilitas organisasi, serta pengelolaan portofolio bisnis yang adaptif terhadap perubahan pasar,” kata Patrick.

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2025, penjualan bersih perseroan meningkat 7,72% secara tahunan/year on year (yoy) menjadi Rp 52,36 triliun hingga akhir September 2025, dari Rp 48,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, laba bersih perseroan turun tipis 0,7% yoy menjadi Rp 785,57 miliar, dibandingkan Rp 791,16 miliar pada periode Januari–September 2024.

“Ke depan, ERAA akan terus berfokus pada penguatan positioning, peningkatan kapabilitas organisasi, serta pengelolaan portofolio bisnis yang adaptif terhadap perubahan pasar,” tandas Patrick.