Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Praktisi hukum menilai merger Gojek-Tokopedia tidak menimbulkan monopoli
“Ini sejalan dengan orientasi perusahaan yang mempersiapkan diri, pasca bergabung dan kemudian akan segera IPO. Ketika sudah melantai di bursa, investor akan menuntut profitabilitas. Prospek bisnis inilah yang perlu dijaga oleh perusahaan,” jelas dia.
Sementara itu, VP Corporate Communications Gojek Audrey Petriny mengungkapkan kebijakan penyesuaian insentif ini diambil sebagai langkah perusahaan untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi.
Selain itu, lanjutnya, skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver GoSend sejatinya tidak berubah. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif dengan tujuan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif.
Audrey menambahkan bahwa untuk meningkatkan penghasilan mitra driver, GoSend bahkan juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra yang mampu mencatatkan performa baik.
Baca Juga: Driver Gojek yakin merger Gojek-Tokopedia bikin order makin gacor
Di sisi lain, GoSend juga terus meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi dan inisiatif lainnya, selain terus menjaga dan meningkatkan standar layanan yang lebih baik.
"Melalui berbagai upaya seperti skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, peningkatan program pemasaran, serta inisiatif lainnya termasuk program apresiasi bagi mitra, maka daya saing GoSend akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat," jelas Audrey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News