Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun biasanya menjadi pertanda musim hujan telah tiba di Indonesia. Sejumlah perusahaan batubara menyiapkan strategi agar kelangsungan produksinya tetap berjalan lancar saat memasuki musim hujan.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira mengatakan, di atas kertas curah hujan tinggi dapat memengaruhi jam kerja operasional tambang perusahaan.
Baca Juga: Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020
Namun, kondisi seperti ini sudah biasa terjadi di tiap tahun sehingga ADRO dipastikan akan tetap melaksanakan kegiatan operasional. “Kami tetap beroperasi dengan memerhatikan standar keselamatan dan menajemen lingkungan yang tinggi,” ujar dia, Selasa (31/12).
Untuk meminimalisir dampak selama musim hujan, ADRO akan memperbaiki drainase di sekitar area tambang sekaligus mengatur daerah tangkapan hujan.
Selain itu, perusahaan melakukan penguatan kondisi jalan tambang untuk mendukung kelancaran operasional agar target produksi batubara tetap bisa tercapai.
ADRO belum mengumumkan proyeksi produksi batubara di tahun 2020. Sedangkan hingga kuartal tiga tahun lalu, emiten ini sudah memproduksi batubara sebanyak 44,13 juta ton.
Baca Juga: Kinerja indeks saham sektor tambang rontok tahun lalu, ini biang penyebabnya
Sementara itu, PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan tetap mengoperasikan tambang batubaranya selama 24 jam kendati musim hujan tiba. Perusahaan ini sudah memiliki prosedur tersendiri untuk menangkal risiko kegiatan produksi batubara manakala hujan terus menerus terjadi.