kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 12 Juli 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Sudah Operasikan 12 Line Produksi, Harita Nickel Geber Produksi Feronikel


Sabtu, 14 Juni 2025 / 15:20 WIB
Sudah Operasikan 12 Line Produksi, Harita Nickel Geber Produksi Feronikel
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -HALMAHERA SELATAN. PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel kini sudah memiliki 12 lini smelter dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Dari total 12 lini produksi itu perusahaan bisa memproduksi hingga ratusan ribu ton feronikel per tahun. 

Dalam bahan presentasi perusahaan tercatat bahwa pada tahun 2015, Harita Nikel mulai membangun smelter RKEF pertama yakni Megah Surya Pertiwi (MSP) dengan 4 lini produksi.

Kemudian berlanjut pada tahun 2016, di mana perusahaan melakukan produksi perdana feronikel sebagai produk hilir dari nikel saprolit, diikuti oleh PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) pada tahun 2022, dengan 8 lini produksi.

Smelter ketiga, adalah milik PT Karunia Permai Sentosa (KPS), dalam tahap pertama konstruksi, dengan 4 lini produksi.

“Jadi total kapasitas 12 lini produksi feronikel itu sudah penuh,” ungkap Dedy Amrin Environment and Business Improvement Manager Harita Nickel saat kunjungan media di Pulau Obi area tambang dan smelter terintegrasi, Jumat (13/6).

Dalam bahan presentasi tersebut Harita Nikel mencatat bahwa dari hasil produksi feronikel per tahun itu, pada tahun 2024 terdapat pertumbuhan 25% volume penjualan feronikel secara year on year (yoy) menjadi 126.344 ton dari yang sebelumnya 100.891 ton per tahun. 

Dedy menyampaikan bahwa Harita Nickel mengikuti aturan pemerintah untuk tidak ekspor bijih nikel dan mulai membangun smelter di Pulau Obi.

“Kami membangun smelter feronikel tahun 2016 dengan teknologi smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF),” terang Dedy.

Sementara itu, Dedy juga bilang, pihaknya juga sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk operasional smelter.

“Kami juga akan membangun PLTS Rooftop dengan total kapasitas 300 MW. Saat ini baru feasibility study untuk 40 MW, nanti akan dipasang di atap pabrik-pabrik smelter kami,” ungkap dia.

Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2010, Harita Nickel mulai melakukan kegiatan penambangan nikel di Pulau Obi melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk dan pada tahun 2020, Pulau Obi menjadi proyek strategis nasional sebagai Kawasan Industri Obi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×