Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas), PT Sugih Energy Tbk (SUGI) membuka peluang untuk masuk ke sektor bisnis gas alam cair atau liquied natural gas (LNG). Dalam hal ini, SUGI hendak menjadi penyedia LNG untuk sejumlah pembangkit listrik di Indonesia.
Direktur Utama Sugih Energy David K. Wiranata menyatakan, pihaknya memang sedang melihat kesempatan dan ingin berpartisipasi dalam penyediaan LNG untuk pembangkit listrik. Peluang tersebut cukup terbuka lantaran SUGI memiliki mitra usaha yang berpengalaman dalam bidang LNG.
Baca Juga: Gunakan Capex, Sugih Energy Akan Terbitkan Laporan Keuangan untuk 2018 dan 2019
Sayangnya, David enggan menyebut secara rinci mitra usaha yang dimaksud. “Sejauh ini hanya sedikit perusahaan yang mampu melaksanakan bisnis penyediaan LNG secara profesional,” ujar dia mengklaim, Jumat (14/2).
David juga mengklarifikasi bahwa rencana ekspansi di bisnis LNG tersebut sebenarnya murni keinginan manajemen SUGI. Bukan berdasarkan arahan atau penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Namun, ia tak menampik bahwa bisnis penyediaan LNG untuk pembangkit listrik bukan hanya berdampak pada kinerja SUGI, melainkan juga berpotensi membantu perbaikan neraca transaksi berjalan Indonesia di masa mendatang. Ditambah lagi, pemerintah sedang gencar mengurangi penggunaan pembangkit listrik yang berbahan bakar minyak.
Saat ini, manajemen SUGI masih membahas secara intensif terkait rencana ekspansi bisnis LNG tersebut dengan beberapa investor. Karenanya, perusahaan ini belum bisa menyampaikan secara resmi besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk ekspansi tersebut.
Baca Juga: Sugih Energy (SUGI) siap kelola 44 sumber minyak tua di blok Cepu
Terlepas dari itu, David berharap proses ekspansi SUGI di bidang penyedia LNG dapat terlaksana dengan cepat. “Kami sedang upayakan supaya tahun ini ekspansi perusahaan bisa dieksekusi,” kata dia.
Di luar itu, SUGI juga tengah mengawal rencana ekspansi berupa kegiatan pengelolaan 44 sumur minyak tua di Blok Cepu. Belum lama ini, SUGI menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan PT Nureka.
Catatan Kontan, 44 sumur minyak tua tersebut memiliki potensi kapasitas produksi sebesar 2.000 bopd. Saat ini, baru 3 sumur minyak saja yang beroperasi dengan normal.
David mengaku, saat ini rencana SUGI untuk mengelola sejumlah sumur minyak tua di Blok Cepu masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. “Kami akan melakukan survey ke lokasi sumur di Jawa Tengah dalam waktu dekat. Setelah itu baru dibuat detail rencananya,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
