Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
BOGOR. Pemerintah daerah (Pemda) Sulawesi Tengah (Sulteng) gencar merayu investor untuk membangun pabrik pengolahan kakao. Pemda Sulteng mengklaim infrastruktur yang memadai akan menjadi daya tarik investor.
Longki Djanggola, Gubernur Sulteng mengatakan, provinsinya memiliki daya tarik tinggi bagi investor kakao. Sulteng memiliki dua kawasan yakni Palu dan Morowali sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang telah diakui Pemerintah Pusat. "Ketersedian listrik juga sudah terjamin," ujar Longki, Selasa (7/4).
Selain itu, lanjut Longki, saat ini Sulterng merupakan produsen kakao nomor satu secara nasional. Tahun lalu produksi kakao Sulteng mencapai 210.000 ton dengan kontribusi 15% terhadap produksi kakao nasional. Ditambah lagi, gerakan kakao berkelanjutan yang merupakan lanjutan dari gerakan nasional (gernas) yang akan di mulai April ini bakal segera dilangsungkan. Walhasil produksi kakao Sulteng tahun ini diprediksi akan mencapai 231.000 ton.
Longki menyebut anggaran untuk gernas di 12 kabupaten di Sulteng mencapai Rp 335 miliar. Rinciannya dari APBN sebesar Rp 275 miliar dan sisanya Rp 60 miliar tambahan dari APBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News