Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Perusahaan raksasa asal Jepang, Sumitomo Corporation, berniat membenamkan investasinya hingga sebesar US$ 9,1 miliar dalam tiga tahun depan. Sumitomo berencana berinvestasi di sektor energi.
"Sumitomo akan terus mencoba untuk selalu memberikan kontribusi untuk pembangunan dan pertumbuhan Indonesia ke depannya," kata CEO Sumitomo Susumu Kato usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (7/2).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menjelaskan, nilai investasi Sumitomo di Indonesia sudah mencapai US$ 5 miliar. Sebagai besar masuk di sektor energi. "Geothermal akan masuk, batubara kan masuk dan kemudian gas juga," katanya.
Jero menyebutkan, Sumitomo akan menambah investasinya di beberapa proyek seperti future power energy di Jawa tengah dengan nilai US$ 2,5 miliar, proyek geothermal di Rajabasa, Lampung, sebesar US$ 650 juta, proyek geothermal di Muara labuh Aceh sebesar US$ 700 juta dan membangun floating regasification and storage units (FRSU) alias penampungan gas sebesar US$ 4 miliar.
Kemudian, Sumitomo akan membenamkan duit di proyek 1.000 MW di Indramayu sebesar US$1,25 miliar. "Jawa Sumatera Power Connection Project ini sedang tender diperkirakan US$1 miliar," katanya.
Jero menambahkan sejumlah investor asing mulai tertarik meningkatkan investasinya karena iklim investasi yang membaik. "Tinggal rukun jangan banyak tidak rukun," katanya.
Selain Sumitomo, Jero mengklaim perusahaan asing yang tertarik membenamkan investasinya adalah Mitsui, Toshiba dan Japan Bank for International Cooperation.
Menurut Jero, komitmen ini diperlihatkan investor Jepang saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 4 Tanjung Jati B di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Berkapasitas total 2.640 MW. Keempat unit itu adalah Unit I dan II masing-masing 662 MW yang sudah beroperasi pada 2006, dan Unit III dan IV juga masing-masing berkapasitas 662 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News