kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Summarecon Agung (SMRA) catatkan kenaikan pendapatan positif sepanjang tahun lalu


Kamis, 20 Juni 2019 / 18:09 WIB
Summarecon Agung (SMRA) catatkan kenaikan pendapatan positif sepanjang tahun lalu


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan di pasar properti tanah air, PT Summarecon Agung Tbk masih dapat catatkan kenaikan pendapatan di sepanjang tahun lalu meski tidak telalu signifikan.

Adrianto P. Adhi, President Director Summarecon Agung memaparkan kondisi properti di Indonesia sejak 2015 sangat berat. "Mulai dari penjualan yang tertekan, kenaikan harga tidak signifikan, dan daya beli masyarakat yang melemah akibat suku bunga dari 1,75% menjadi 6%," katanya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (20/6).

Walaupun begitu, ia mengapresiasi kinerja pemerintah yang mana PDB masih bertumbuh 5,17% dan inflasi masih dapat dikendalikan sehingga turut mengerek tingkat konsumsi masyarakat serta banyaknya relaksasi yang dikeluarkan pemerintah. Karenanya, ia semakin optimis dengan industri properti yang akan kembali menggeliat.

Sepanjang tahun lalu emiten dengan kode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia ini mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang mana pendapatan tumbuh tipis 0,35% menjadi Rp 5,66 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,64 triliun.

Bahkan, ada bottom line SMRA tercatat laba bersih perseroan tumbuh hingga 23,92% menjadi Rp 448,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 362,06 miliar. "Laba bersih meningkat menjadi bukti kami mampu bekerja secara efektif," tuturnya.

Keberhasilan tersebut disebutnya juga disebabkan pihaknya meluncurkan produk dengan harga di bawah Rp 1 miliar, yakni Srimaya di Bekasi pada Agustus 2018 dan Summarecon Mutiara Makassar pada November 2018.

Ia menjabarkan dari kedua produk tersebut pihaknya membukukan angka yang sangat menggembirakan dengan penjualan masing-masing Rp 190 miliar dan Rp 270 miliar.

Dari seluruh pendapatan yang berhasil diraup, unit bisnis pengembangan properti turut menjadi penyumbang pendapatan terbesar hingga 61%. Adapun, 50%-nya berasal dari kontribusi penjualan di Summarecon Serpong, sedangkan 50% lainnya berasal dari gabungan pengembang Summarecon Bekasi, Karawang, Bandung, dan Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×