Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengaku, bencana banjir di awal tahun 2020 tidak akan menyurutkan penjualan propertinya.
SMRA mengklaim dalam mengembangkan setiap kawasan selalu memperhatikan fasilitas-fasilitas kota berwawasan lingkungan, seperti ruang terbuka hijau, area resapan air, danau retensi air, hingga saluran air yang memadai.
Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan Genangan air yang terjadi di beberapa kawasan yang dikembangkan oleh SMRA beberapa waktu lalu tidak terjadi secara eksklusif, namun terjadi hampir di seluruh wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) siapkan strategi hadapi musim hujan
"Ketika kondisi cuaca ekstrem, seperti curah hujan yang sangat tinggi dan terjadi dalam waktu lama, yang menyebabkan level air di kali yang sangat tinggi," katanya kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/01).
Selain itu Jemmy menjelaskan, SMRA juga melakukan strategi dengan menyiapkan pengelolaan dan pengendalian dampak banjir dengan menyiapkan pompa dan bahan bakar pendukungnya, menyiapkan kebutuhan pokok, hingga membantu evakuasi dan transportasi jika diperlukan. Berbagai fasilitas dan upaya ini diharapkan dapat memperkecil dampak dari bencana banjir.
Mengenai land bank yang berada di wilayah rawan banjir, Jemmy mengaku selama ini nilai properti di seluruh kawasan yang dikembangkan oleh SMRA tidak pernah turun, bahkan cenderung naik.
Baca Juga: Emiten Properti Optimistis Marketing Sales Tahun Depan akan Lebih Baik
Land bank yang SMRA miliki saat ini mencapai lebih dari 2.000 ha yang tersebar di beberapa lokasi, baik di lokasi yang sudah dikembangkan maupun yang belum dikembangkan.
Akuisisi lahan SMRA saat ini juga lebih pada lokasi-lokasi yang telah dikembangkan. “Seperti di Kawasan Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang dan Makassar,” ujar Jemmy.
Untuk keperluan akuisisi lahan di tahun ini SMRA menganggarkan dana sekitar Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News