Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Super Indo, pengelola jaringan gerai Super Indo, mendukung dan menyambut baik larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai pada pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat mulai 1 Juli 2020.
Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.
"Tentunya program ini juga sejalan dengan komitmen Super Indo untuk menjalankan proses bisnis ritel berkelanjutan yang peduli terhadap isu lingkungan. Kami juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai hal ini secara terus menerus sehingga kami meyakini pelanggan sudah sadar dan tahu mengenai dampak lingkungan akibat penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai," jelas D. Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, kepada Kontan, Selasa (23/6).
Baca Juga: Mulai 1 Juli, belanja di Alfamart dilarang menggunakan kantong plastik
Yuvlinda melanjutkan, pihaknya tidak memungkiri kebijakan tersebut memberikan dampak pada biaya operasional. Misalnya dalam memberlakukan kantong plastik tidak gratis (KPTG), Super Indo mengenakan biaya Rp 200 untuk penggunaan plastik.
Di sisi lain, kebijakan ini turut mendorong perusahaan untuk menjadi lebih kreatif dalam mengemas program pengurangan sampah tersebut tanpa mengurangi kenyamanan berbelanja pelanggan.
"Kadang masih ditemui pelanggan yang sulit untuk berubah dari kantong sekali pakai ke kantong belanja guna ulang. Ini adalah tantangan kita bersama baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat secara umum untuk saling mengingatkan guna menyukseskan program ini," kata Yuvlinda.
Saat ini, Super Indo telah menyediakan beberapa pilihan kantong belanja pakai ulang dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil, besar hingga kantong belanja fashion untuk pelanggan yang ingin tampil modis saat berbelanja.
Super Indo juga masih menyediakan kardus bekas kepada pelanggan yang membutuhkan untuk membawa barang belanjaan.
"Agar pelanggan mendapatkan informasi mengenai program ini, sudah sebulan yang lalu kami lakukan sosialisasi serta himbauan melalui berbagai media komunikasi yang kami miliki, baik yang ada di dalam gerai maupun media digital," kata Yuvlinda.
Baca Juga: Tunggu pandemi Covid-19 usai, penerapan cukai plastik paling cepat mulai tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News