kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Superkrane Mitra Utama (SKRN) Kantongi Kontrak Rp 415 Miliar dari BP Berau


Senin, 09 Mei 2022 / 18:40 WIB
Superkrane Mitra Utama (SKRN) Kantongi Kontrak Rp 415 Miliar dari BP Berau
ILUSTRASI. PT Superkrane Mitra Utama?Tbk. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) mengail tambahan sumber pendapatan baru. Baru-baru ini, perusahaan penyedia jasa sewa crane yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SKRN itu ditunjuk sebagai pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp 415 Miliar untuk pekerjaan Lifting and Crane Operation and Maintenance Services dari BP Berau Ltd untuk Fasilitas Tangguh LNG.

Corporate Secretary PT Superkrane Mitra Utama Tbk Eddy Gunawin mengatakan, kontrak antara SKRN dengan BP Berau untuk Fasilitas Tangguh LNG berlangsung selama 5 tahun. Kontraknya dihitung sejak tahun 2022 ini.

Proyeksi Eddy, hasil dari pelaksanaan kontrak anyar ini akan turut berkontribusi dalam kinerja keuangan SKRN pada tahun ini.

“Kontrak BP berlangsung selama 5 tahun dan kisaran potensi pendapatan (dari kontrak dengan BP) di tahun 2022 adakah sekitar Rp 130 miliar,” ujar Eddy kepada Kontan.co.id Senin (9/5).

Baca Juga: Catat jadwal pembagian dividen Superkrane Mitra Utama (SKRN)

Tangguh berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Tangguh  merupakan operasi LNG yang terintegrasi: dalam prosesnya, gas Tangguh LNG mulanya akan dibawa dari teluk, diproses di fasilitas likuifikasi darat dengan menggunakan dua train, kemudian dikirim dalam bentuk LNG ke pelanggan. 

Tangguh LNG memiliki dua fasilitas kilang LNG yang beroperasi dengan produksi kapasitas 7,6 mtpa. Saat ini Tangguh sedang dalam fase perluasan kilang LNG dengan menambahkan train ketiga. Perluasan ini bakal meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 mtpa.

Penunjukan SKRN sebagai pemenang tender untuk pekerjaan di Fasilitas Tangguh LNG ditetapkan lantaran SKRN memenuhi persyaratan teknis dan komersial dalam lingkup kerja “Lifting and Crane Operations”. Sebelumnya, kerjasama antara  SKRN dan BP Berau Ltd sendiri telah terjalin selama lebih dari 10 tahun terakhir sejak tahun 2010. 

Di Tangguh LNG, SKRN ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan operasional aktivitas pengangkatan (Lifting and Crane Operations) dan perawatan seluruh alat angkat (Maintenance Services), termasuk menyediakan alat angkat dan transportasi berupa Cranes, Forklift Telehandler, Forklift, Trailers, dan Multiaxles mulai dari kapasitas 2,5 ton sampai dengan 500 ton.

Peran SKRN dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengaturan aktivitas operasional tersebut. Selain itu, SKRN juga berperan memastikan seluruh aktivitas ini dilakukan dengan aman dan tanpa merusak lingkungan untuk menghindari adanya gangguan terhadap operasional Kilang LNG.

Upaya SKRN untuk memacu kinerja tidak berhenti di BP Berau. Eddy mengonfirmasi, SKRN juga masih mengincar tender untuk proyek-proyek lainnya.

“Untuk tender proyek lainnya memang ada dan masih dalam proses tender tetapi dari direksi belum bisa menyebutkan dulu proyek apa secara detail sampai kami mendapat konfirmasi selanjutnya,” tutur Eddy.

Sepanjang tahun 2022, SKRN membidik target pendapatan sekitar Rp 500 miliar, naik sekitar 19,19% dibanding realisasi pendapatan SKRN pada tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 419,48 miliar. 

Baca Juga: Superkrane (SKRN) bidik negara-negara Asia Tenggara dalam rencana ekspansi pasar

Eddy berujar, SKRN optimistis prospek bisnis di tahun 2022 relatif lebih baik jika dibandingkan tahun 2021 seiring prospek penguatan ekonomi yang berjalan paralel dengan angka kasus Covid-19 yang lebih terkendali dibanding tahun 2021.

Untuk mengejar target pendapatan, SKRN berstrategi untuk menambah jumlah alat berat Crane serta mengembangkan pendapatan dari berbagai pelanggan lain sebagai proses diversifikasi pendapatan. Eddy tidak merinci lebih lanjut berapa jumlah penambahan crane yang direncanakan maupun dana yang SKRN siapkan untuk membiayai agenda tersebut.

“Pada tahun sebelumnya kami menunda penambahan crane,” tutur Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×