kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suplai kondensat mandek, harga bahan baku plastik naik


Sabtu, 09 Oktober 2010 / 09:21 WIB
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Para pelaku industri hilir plastik harus bersiap-siap menghadapi naiknya harga bahan baku. Pasalnya, sudah dua bulan ini PT Polytama Propindo, produsen bahan baku plastik polietilen (PE) dan polipropilen (PP) menghentikan produksi. Sebab, Pertamina tidak lagi memasok kondensat, bahan baku untuk membuat PE dan PP.

Amir Sambodo, Presiden Direktur PT Tuban Petrochmical Industries, induk dari PT Polytama, menjelaskanPertamina menyetop pasokan kondensat karena Polytama masih memiliki hutang bahan baku kepada Pertamina seharga US$21,5 juta. Namun ia tidak menjelaskan mengapa Polytama menunggak pembayaran bahan baku.

Yang pasti, Amir mengatakan, jika Pertamina terus menghentikan pasokan kondensat, maka harga bahan baku PE dan PP di dalam negeri pasti akan naik. "Sebab produsen PE dan PP di Indonesia hanya Chandra Asri, Tripolyta dan Polytama," ujarnya.

Polytama memproduksi PP dan PE sekitar 240.000 ton per tahun. "Dalam satu bulan, Polytama memproduksi sekitar 20.000 ton," rinci Amir kepada KONTAN.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Aromatik, Plastik dan Olefin Indonesia (Inaplas) Budi Susanto Sadiman mengatakan, penghentikan produksi tersebut akan mengakibatkan impor PE dan PP naik.

Dalam kondisi normal, industri dalam negeri bisa memproduksi PE dan PP sebanyak 1,6 juta ton per tahun. Jadi, rata-rata impornya mencapai 200.000 ton per tahun. "Tapi dengan penghentian produksi Polytama, impor PE dan PP bisa meningkat menjadi sekitar 400.000 ton - 500.000 ton tahun ini," kata Budi.

Saat ini konsumsi bahan baku plastik di Indonesia mencapai 2,8 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, konsumsi PE dan PP mencapai 1,8 juta ton.

Muchamad Harun, Vice President for Communication Pertamina, membenarkan penghentian pasokan kondensat kepada Polytama. "Ini terkait dengan utang utang mereka," katanya Jumat (9/7). Jumlah utang Polytama mencapai US$21,7 juta. "Karena utang tersebut belum ada penyelesaian, kondensat kami hentikan," katanya.

Dia menambahkan, selain Polytama, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, induk dari Polytama, juga masih memiliki utang pembelian kondensat senilai US$ 211 juta kepada Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×