kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri mamin menggeliat, kebutuhan plastik meningkat


Rabu, 29 September 2010 / 19:39 WIB
Industri mamin menggeliat, kebutuhan plastik meningkat


Reporter: Herlina KD |


JAKARTA. Permintaan plastik pada kuartal pertama tahun ini lesu. Namun, Asoasiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (Inaplas) memprediksi permintaan ini akan mulai pulih pada kuartal kedua, dan akan terus meningkat hingga kuartal ketiga. Peningkatan permintaan plastik sejalan dengan kenaikan permintaan bahan baku plastik, yaitu polyetiline (PE) dan Polypropiline yang disurung oleh tingginya kebutuhan plastik untuk industri makanan dan minuman.

Ketua Umum Inaplas Budi Susanto Sadiman menghitung, pada kuartal II tahun ini permintaan bahan baku plastik sekitar 756.000 ton. Sementara itu, "Pada kuartal III tahun ini permintaan bahan baku plastik diperkirakan tumbuh sekitar 7% - 8% dari kuartal II lalu," kata Budi, awal pekan ini. Artinya, permintaan bahan baku plastik pada kuartal III ini diperkirakan sekitar 816.480 ton.

Sayangnya, Budi belum bisa memastikan berapa besar permintaan di kuartal III tahun ini karena kuartal III baru akan berakhir pada pekan ini. "Yang jelas, hingga akhir Agustus lalu jumlah permintaan bahan baku plastik sekitar 1,5 juta ton," ujar Budi.

Hingga akhir tahun nanti, Budi memperkirakan permintaan bahan baku plastik akan bisa mencapai 2,81 juta ton atau naik sekitar 6% dibandingkan tahun 2009 lalu yang besarnya 2,65 juta ton.

Menggeliatnya industri makanan dan minuman menjadi pemicu pertumbuhan permintaan plastik. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman menjelaskan, hingga akhir tahun ini omset industri mamin diperkirakan mencapai Rp 620 triliun; lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 600 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×