Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mesti mengubur mimpinya untuk mengekor tren bisnis convenience store. Tidak kuat bersaing, perusahaan berniat melepas convenience store Ministop yang dijalankan oleh anak usahanya, PT Bahagia Niaga Lestari.
Direktur Utama Supra Boga Nugroho Setiadharma menjelaskan, perusahaannya memang tidak terlalu agresif mengembangkan gerai Ministop. Alasannya, tarif sewa properti semakin tinggi. Apalagi tidak mudah menemukan lokasi yang strategis.
Makanya, sejak membuka gerai perdana Ministop akhir 2013, hingga saat ini Supra Boga baru memiliki enam gerai Ministop di Jakarta dan sekitarnya. Padahal, menurut kalkulasi Nugroho, bisnis convenience store baru efisien dari segi logistik apabila jumlah gerai di satu daerah sudah mencapai 100 gerai.
Nugroho bilang, perusahaannya sedang mengkaji dua opsi. Pertama, spin off. Kedua, mengundang investor.
Saat ini Supra Boga masih menguasai 70% saham Bahagia Niaga Lestari. Nantinya, perusahaan tidak berminat menjadi mayoritas lagi. "Kami tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas supaya tidak terkonsolidasi di laporan keuangan," jelas Nugroho dalam paparan publik, Rabu (17/6).
Nugroho menjelaskan lebih lanjut, mitra bisa saja berasal dari dalam maupun luar negeri. Yang jelas, mitra harus punya lokasi untuk mendukung ekspansi Ministop. Asal tahu saja, setiap gerai Ministop bisa menelan investasi sedikitnya Rp 2 miliar.
Nugroho berharap divestasi Bahagia Niaga Lestari bisa rampung tahun ini juga. "Saya rasa tidak lama karena jumlah gerainya baru enam gerai," ujarnya.
Kontribusi Ministop memang tidak signifikan. Sepanjang 2014, Ministop hanya menyetor penjualan senilai Rp 23 miliar terhadap penjualan Supra Boga secara keseluruhan senilai Rp 1,65 triliun, atau hanya sekitar 1%.
Hanya buka tiga gerai
Mengingat tidak ada rencana ekspansi untuk Ministop tahun ini, Supra Boga hanya akan mengembangkan gerai supermarket Ranch Market dan Farmers Market. Perusahaan berencana membuka tiga gerai baru, sama dengan jumlah penambahan gerai tahun lalu.
Sejak awal tahun, Supra Boga sudah membuka dua gerai Ranch Market di Serpong dan Surabaya. Dus, perusahaan kini mengelola 27 gerai yang terdiri dari 13 gerai Ranch Market dan 14 gerai Farmers Market. Kemudian, pada semester II-2015, perusahaan berencana menambah satu lagi gerai Farmers Market di Jakarta.
Untuk ekspansi pembukaan gerai tersebut serta untuk renovasi gerai lama, Supra Boga menyiapkan belanja modal sebesar Rp 25 miliar yang seluruhnya berasal dari internal. Adapun nilai investasi untuk masing-masing gerai berkisar antara Rp 7 miliar hingga Rp 12 miliar.
Supra Boga berharap ekspansi tersebut mampu mengangkat penjualan menjadi Rp 1,8 triliun, hanya naik tipis dari penjualan tahun lalu senilai Rp 1,65 triliun. Sayang, Nugroho tidak bersedia menyebut target laba bersih, namun dia bilang, perusahaan akan menjaga gross margin di sekitar angka 25%.
Sampai dengan kuartal I-2015, penjualan Supra Boga tumbuh 17,99% menjadi Rp 454,95 miliar. Namun laba bersih perusahaan merosot 29,55% menjadi Rp 4,53 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News