kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surveyor Indonesia bidik pendapatan Rp 1,45 triliun pada tahun ini


Senin, 02 Agustus 2021 / 18:28 WIB
Surveyor Indonesia bidik pendapatan Rp 1,45 triliun pada tahun ini
ILUSTRASI. gedung surveyor indonesia Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Merujuk pada hasil kajian KPMG, nilai pasar TIC di Indonesia pada tahun 2020 sebesar US$ 602,8 juta. Berdasarkan proyeksi tersebut, PTSI memiliki market share sebanyak 17,14% di industri TIC Indonesia pada tahun lalu.

Sementara untuk tahun ini, Harris menjelaskan bahwa fokus dan strategi PTSI masih mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2020-2024, yang telah diselaraskan dengan rencana strategi atau master plan klaster jasa survei.

Segmen layanan PTSI mencakup sektor migas dan sistem pembangkit, minerba, infrastruktur, dan penguatan institusi dan kelembagaan. Sektor lain yang menjadi target pasar dan pengembangan strategic partnerships adalah sektor informastion, communication tecnology (ICT), lingkungan dan agrikultur, makanan dan kesehatan, energi baru dan terbarukan, serta infrastruktur transportasi.

"Sejumlah sektor seperti lingkungan, makanan dan kesehatan tidak akan pernah habis, akan terus muncul dan berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi, daya beli dan kesejahteraan masyarakat kita," kata Harris.

Pengembangan lainnya juga akan dilakukan pada jasa yang terkait Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Dengan holding jasa survei yang diperkirakan segera terbentuk pada tahun ini, pengembangan pada segmen jasa geospasial, pemetaan, Internet of Think (IoT) dan Artificial Intellegence (AI) bakal menjadi fokus pertumbuhan bisnis ke depan.

Dengan sejumlah strategi yang disiapkan, Harris optimistis target pendapatan Rp 1,45 triliun bisa tercapai. Lewat raihan itu, PTSI pun mengejar laba bersih sebesar Rp 154,4 miliar atau bisa tumbuh 51,3% dibandingkan realisasi laba bersih tahun lalu.

Hingga semester pertama, PTSI membukukan pendapatan sebesar Rp 670 miliar atau 46,2% dari target. Angka itu tumbuh 3% dibandingkan realisasi pendapatan pada Semester I-2020. Adapun laba bersih yang berhasil diraih PTSI pada Semeter I-2021 sebesar Rp 81 miliar. Melonjak 61% dibandingkan laba bersih PTSI pada Semester I-2020.

"Beberapa kegiatan yang sudah masuk pada pipeline kami Insha Allah akan mendukung capaian sampai akhir tahun. Jadi enam bulan ke depan kami akan tetap tumbuh, terutama pada proyek-proyek yang terkait kebutuhan publik, itu yang akan jadi fokus utama kami," pungkas Harris.

Selanjutnya: Persiapan holding, BKI, Sucofindo, dan SI siapkan strategi bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×