Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Geliat pertumbuhan ekonomi 2016 yang digadang-gadang bakal lebih tinggi ketimbang tahun 2015 membuat seluruh sektor usaha berbenah. Termasuk pengembang kawasan. Jika pada 2015 kemarin rata-rata perusahaan memangkas target bisnis, tahun ini mulai ditingkatkan.
Salah satunya adalah pengembang kawasan industri. PT Surya Semesta Internusa Tbk salah satunya. Perseroan yang tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten SSIA ini giat melakukan akuisisi lahan.
Sekretaris Perusahaan Surya Semesta Internusa Erlin Budiman bilang, sepanjang 2016 perseroan menargetkan tambahan landbank seluas 300 hektare (ha) di kawasan Subang, Jawa Barat.
Demi menambah landbank tersebut, perseroan menyediakan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) mencapai Rp 1,3 triliun.
Erlin merinci, dana tersebut akan digunakan untuk konstruksi sebesar Rp 30 miliar, senilai Rp 370 miliar untuk hotel dan office dan sisanya sebesar Rp 900 miliar untuk pembangunan properti.
“Nah, dari angka itu, sebesar 50% atau estimasi setara dengan Rp 450 miliar untuk akuisisi lahan di Subang,” kata Erlin kepada KONTAN, Rabu (17/2).
Erlin bilang, proses akuisisi lahan diharapkan rampung 2 tahun mendatang.
Menurut Erin, pihaknya merasa ketiban durian runtuh saat Kementerian Perhubungan memutuskan untuk mengembangkan pelabuhan Patimban Subang sebagai pelabuhan pengganti Cilamaya.
“Sebelum pelabuhan baru yaitu Patimban Subang diumumkan sebagai pelabuhan pengganti Cilamaya, kami sudah fokus melakukan ekspansi bisnis di Subang karena kami melihat ada sinergi dengan membuka industrial estate di sana. Jadi kalau memang ternyata pelabuhan Patimban terwujud, maka itu adalah bonus untuk kami,” kata Erlin.
Di lahan Subang itu, perseroan akan membangun Industrial estate berupa pembangunan otomotif, consumer goods, dan juga pergudangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News