kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suzuki Klaim Permintaan All New Ertiga Hybrid Terus Meningkat


Senin, 08 Agustus 2022 / 18:03 WIB
Suzuki Klaim Permintaan All New Ertiga Hybrid Terus Meningkat
ILUSTRASI. Suzuki Klaim Permintaan All New Ertiga Hybrid Terus Meningkat. (Warta Kota/YULIANTO)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) terus memperkuat bisnis penjualan mobil berbasis elektrifikasinya di tahun 2022. Asal tahu saja, beberapa waktu yang lalu, SIS telah merilis produk baru Suzuki All New Hybrid.

Pihak Suzuki pun menargetkan All New Ertiga Hybrid dapat terjual sebanyak 18.000 unit dalam setahun atau 1.500 unit per bulan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Juni 2022, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) All New Ertiga Hybrid tercatat sebanyak 2.082 unit.

Dikutip dari situs resmi Suzuki Indonesia, All New Ertiga Hybrid dibanderol sebesar Rp 270.300.000. Harga tersebut tentu lebih tinggi ketimbang model All New Ertiga konvensional senilai Rp 225.100.000.

Baca Juga: Suzuki Akan Rilis Dua Produk Baru Saat GIIAS 2022

Donny Saputra, 4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales mengatakan, permintaan All New Ertiga Hybrid sampai saat ini terus menunjukkan tren peningkatan. Pihak Suzuki belum bisa bicara soal potensi penambahan kapasitas produksi mobil tersebut, mengingat perlu dilihat dahulu permintaannya.

“Jika permintaannya terus tinggi, kami akan optimalkan kapasitas produksi di pabrik-pabrik Suzuki,” imbuh dia, Senin (8/8).

Harga All New Ertiga Hybrid sudah cukup kompetitif, ditambah mobil ini juga memiliki level Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tergolong tinggi, yakni di atas 85%. Memang, masih ada sejumlah komponen mobil tersebut yang masih harus diimpor, salah satunya adalah baterai lithium-ion. “Suzuki terus berupaya untuk dapat melokalisasinya,” tandas Donny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×