Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Synthesis Development memperkirakan pertumbuhan kinerjanya bakal makin positif tahun depan. Hal ini tidak terlepas dari potensi dana repatriasi yang sebagian bisa mengucur ke properti.
Presiden Direktur Synthesis Development Budi Yanto Lusli optimistis, pasti ada investor yang menginvestasikan dana repatriasi tersebut ke properti meski tidak selikuid saham.
Berkaca dari hal ini, ia memproyeksi pertumbuhan pendapatan Synthesis tahun depan bisa melonjak 50% dari target pendaptan tahun ini yang dipatok Rp 1 triliun. "Kami punya dua proyek yang bisa menampung dana repatriasi, yakni Synthesis Residence Kemang dan Samara Suites," kata Budi, Kamis (22/9).
Synthesis Residence Kemang merupakan proyek apartemen dua menara yakni Sadewa dan Nakula dengan total kapasitas 700 unit. Apartemen seharga Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar per unit ini sudah terjual 90% (Sadewa) dan 40% untuk Nakula.
Sementara proyek sejenis yakni Samara Suites yang terletak di Jalan Gatot Subroto Jakarta punya kapasitas 292 unit. Apartemen dengan harga Rp 34 juta - Rp 35 juta per meter persegi (m2) ini sudah terjual 60%.
Synthesis sebetulnya tidak memasang target dari dana repatriasi. Namun, dalam hitungan Budi, potensi yang bisa dikantongi perusahaan dari repatriasi sangat besar.
Jika mendapat 1% saja dari target repatriasi yang ditargetkan pemerintah sebesar Rp 160 triliun maka pengembang ini bisa mengantongi sekitar Rp 1,6 triliun.
Tahun depan Synthesis Development sudah menyiapkan dua proyek baru lagi. Namun Budi belum bersedia menjelaskan lebih detail terkait proyek tersebut. Tapi soal lokasi, satu proyek berada di Jabodetabek dan satu lagi di luar Jabodetabek.
Synthesis juga sudah menyiapkan belanja modal Rp 500 miliar di tahun ini untuk pengembangan proyek dan seluruh dana sudah terserap. Sedangkan untuk tahun depan. perusahaan ini belum menetapkan belanja modal.
Selain Samara dan Synthesis Residence Kemang, perusahaan ini juga sudah menjalin kerjasama dengan Perhimpunan St Carolus untuk membangun proyek apartemen dengan label Prajawangsa City di Cijantung, Jakarta Timur. Proyek apartemen dengan kapasitas 4.000 unit ini berada di atas areal seluas tujuh hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
