Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2020 dua kali lipat lebih besar dibandingkan tahun ini. Tahun ini, capex CARS senilai dan akan ditingkatkan menjadi Rp 150 miliar di tahun depan.
Vice President Director Bintaro Dharma Benny Redjo Setyono menjelaskan belanja modal tersebut akan bersumber dari kas internal dan pinjaman. "Outlook bisnis di 2020 diharapkan semua bisa stabil. Oleh karenanya, belanja modal di tahun depan bakal dianggarkan untuk tiga fokus bisnis Bintraco," jelasnya saat ditemui Kontan.co.id, di Bursa Efek indonesia (BEI), Jumat (15/11).
Benny menyebutkan, tiga fokus bisnis Bintraco di 2020 adalah pembukaan bengkel umum yakni CarFix, dealer baru, dan pengembangan bisnis digital yakni CarsWorld.
Baca Juga: Pertumbuhan pendapatan Bintraco Dharma ditopang after sales
Untuk pembukaan bengkel baru, Bintraco akan membuka 30 sampai 40 bengkel umum di Jakarta dan Jawa Timur. Lewat ekspansi ini, total bengkel Bintraco di akhir 2020 menjadi 60 bengkel.
Kemudian untuk penambahan dealer, Benny belum bisa membeberkan berapa banyak yang akan dibuka sebab masih dalam proses hitung-hitungan. Maklum, investasi untuk pembukaan dealer cukup besar.
Nah, alokasi belanja modal terakhir, walaupun tidak terlalu besar akan diserap untuk pengembangan platform digital. Menurut Benny, ekspansi di bisnis digital memakai strategi buy, build and borrow. Jadi infrastruktur digital ada yang akan dibuat sendiri, ada juga yang menggunakan sistem pay-as-you-go.
Benny yakin, dalam dua tahun sampai tiga tahun mendatang bisnis di pos digital ini akan berkontribusi maksimal ke penjualan konsolidasi CARS. Nantinya, ada kemungkinan komposisi penjualan akan berubah.
Baca Juga: Kenaikan suku bunga berimbas ke penjualan mobil Bintraco Dharma (CARS)
"Targetnya, bisnis online ini sama dengan bisnis after sales dan bengkel umum. Demikian juga Bintraco akan menjaring pelanggan potensial dari bisnis pembiayaan," ujarnya.
Hingga September 2019, Bintraco telah menyerap capex senilai Rp 45 miliar dari anggaran Rp 75 miliar. Belanja modal di tahun ini paling banyak diserap untuk pengembangan digital untuk menyelaraskan platform offline dengan online agar saling terhubung.
Selain itu, capex juga terserap untuk membuka CarFix. Benny bilang, di tengah keadaan ekonomi yang lesu, masyarakat lebih cenderung memelihara apa yang mereka punya dan bukan membeli barang baru. Jadi kesempatan ini juga dimanfaatkan Bintraco.
Menjelang tutup tahun, Bintraco masih punya sisa Rp 30 miliar dana belanja modal. Benny mengungkapkan, sisa capex akan digunakan untuk membuka maksimal 10 bengkel baru. Menurutnya bisnis bengkel juga dilihat sebagai potensi yang menarik ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News