Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Test Test
JAKARTA. Ekspor produk industri sepanjang tahun ini diperkirakan akan mencapai US$ 121,66 miliar atau naik sekitar 24% dari realisasi tahun lalu. Angka itu mengacu pada realisasi ekspor hingga bulan Agustus 2011 yang sudah mencapai US$ 80 miliar.
Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana mengatakan, perkiraan nilai ekspor itu juga mengacu pada target total ekspor migas dan non migas Indonesia yang mencapai US$ 200 miliar tahun ini. "Bisa lebih tinggi lagi kalau pertumbuhan ekspor setelah Agustus lebih cepat," kata Agus, Senin (7/11).
Menurutnya, optimisme peningkatan kinerja ekspor produk industri tahun ini ditopang oleh pertumbuhan industri pengolahan bukan migas pada kuartal III-2011 yang mencapai 6,98% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Selama periode itu, semua sektor mengalami pertumbuhan kecuali kertas dan barang cetakannya yang turun 1,22%. Pemerintah sendiri sebenarnya hanya menargetkan pertumbuhan industri tahun ini sebesar 6,5%.
Sekadar catatan, total nilai ekspor Indonesia dari sektor migas dan non migas tahun 2010 mencapai US$ 157,79 miliar. Dari jumlah itu ekspor produk industri mencapai US$ 98 miliar.
Sementara itu, Agus menilai, krisis global belum terlalu berpengaruh pada ekspor industri tahun ini. Tapi menurutnya, dampaknya perlu diwaspadai pada kinerja ekspor semester I-2012. Ekspor yang kemungkinan bisa terganggu terutama ke Amerika Serikat yang berkontribusi 9% dan Uni Eropa yang berkontribusi sekitar 10,9% dari total ekspor produk industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News