Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Teleshop Tbk berniat menjajaki pasar baru dari trade in. Sebagaimana diketahui, bisnis tukar tambah tersebut saat ini tengah menjadi tren di pasar. Selain itu, perusahaan juga ingin fokus pada pengembangan distribusi online mengingat kondisi ritel yang masih tertekan.
Djoko Harijanto, Direktur Utama Global Teleshop mengatakan, perusahaan akan mencoba untuk masuk dalam bisnis trade in atau tukar tambah telepon selular. Menurutnya, dalam setahun ada potensi 30 juta telepon selular yang tidak terpakai. Peluang itulah yang kemudian akan digarap oleh perusahaan.
Menurut Djoko, pilihan tersebut dilakukan sebagai strategi perusahaan untuk mengurangi rugi, selain dengan cara mengurangi jumlah toko. "Kalau rugi terus menerus, kita akan kasih promo. Jika tetapi tidak bisa angkat revenue, kita mesti ambil keputusan kan," kata Djoko di Jakarta, Senin (30/1).
Tak hanya itu, tahun ini, perusahaan juga ingin fokus mengembangkan distribusi melalui platform online. Direktur Global Teleshop Neslon Parulian mengungkapkan, tahun ini alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebagian besar tidak digunakan untuk pembukaan toko, melainkan untuk mengembangkan bisnis lain yang lebih kreatif, di antaranya melalui digital marketing.
"Kita perkuat saja (toko) yang sudah ada, seperti penjualan voucher dengan cara kreatif," imbuhnya. Namun begitu, dia belum bisa menyebut berapa nilai capex yang dialokasikan oleh perusahaan.
Terkait kinerja online, Djoko menjelaskan, pihaknya sudah menggandeng tiga mitra untuk melakukan penjualan melalui marketplace. Adapun, kontribusi penjualan produk melalui online menurutnya masih terbilang kecil, namun cenderung positif.
Tahun ini, perseroan juga berencana untuk kembali menggandeng mitra - mitra penjualan online. "Kenapa tidak? Kalau bisa, tetap saja ada (penambahan marketplace)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News