Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produksi bawang merah tahun ini diperkirakan bakal lebih baik dari tahun lalu lantaran pemerataan sentra produksi. Dengan begitu, harga bawang merah tahun ini diperkirakan tidak akan melambung.
Sunarto Atmo Taryono, Ketua Umum Dewan Bawang Nasional (Debanas) mengatakan tahun ini produksi bawang merah diperkirakan bisa mencapai lebih dari satu juta ton atau lebih tinggi dari realisasi produksi tahun lalu yang sekitar 820.000 ton - 900.000 ton. "Sampai Mei saja, realisasi produksinya sudah hampir mencapai 600.000 ton," jelas Sunarto kepada KONTAN Senin (19/5).
Menurutnya, kenaikan produksi bawang merah ini lantaran adanya pemerataan sentra bawang merah. Bila tahun-tahun sebelumnya sekitar 85% dari total produksi bawang merah nasional diproduksi di Pulau Jawa, kata Sunarto tahun ini Pulau Jawa hanya mengkontribusi sekitar 65% dari total produksi.
Sunarto bilang, saat ini sentra produksi bawang merah sudah mulai merata tak hanya di Jawa tetapi di juga di luar Jawa seperti Enrekang, Sulawesi Setan dan Bima, Nusa Tenggara Barat. "Sebentar lagi yang mau panen besar di Bima. Ada sekitar 5.000 hektare (ha) lahan bawang merah (di Bima)," katanya.
Selain Bima, sentra produksi bawang merah di Brebes, Jawa Tengah dan Cirebon juga mulai panen. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tahun lalu luas panen bawang merah sekitar 94.898 ha. Tahun ini, Sunarto memperkirakan luas panen bawang merah bisa meningkat menjadi lebih dari 100.000 ha.
Peningkatan produksi ini tentu saja bakal berdampak pada stabilitas harga bawang. Sunarto mencontohkan, pada Mei 2013 lalu harga bawang merah di tingkat petani bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram (kg) - Rp 35.000 per kg. Sementara pada Mei 2014 harga bawang merah petani stabil di kisaran Rp 8.000 per kg - Rp 15.000 per kg.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, saat ini harga rata-rata bawang merah secara nasional sekitar Rp 22.000 per kg..
Lantaran produksi melimpah, Sunarto bilang tahun ini pemerintah tak perlu mengimpor bawang merah. Sebaliknya, Indonesia justru bisa mengekspor bawang merah dengan volume yang lebih besar. "Tahun lalu ekspor bawang merah sekitar 16.000 ton, tahun ini prediksinya lebih besar dari itu," katanya.
Biasanya, kata Sunarto ekspor bawang merah dilakukan sekitar Agustus. Maklum, panen bawang merah di Indonesia berlangsung sekitar Mei dan akan mencapai puncaknya pada September. Beberapa negara tujuan ekspor bawang merah Indonesia antara lain Thailand, Malaysia, Singapura dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News