kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Jasa Armada (IPCM) Siapkan Capex Rp 148,8 Miliar, Akan Menambah Dua Kapal Tunda


Rabu, 23 Juli 2025 / 09:55 WIB
Jasa Armada (IPCM) Siapkan Capex Rp 148,8 Miliar, Akan Menambah Dua Kapal Tunda
ILUSTRASI. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menggelar ekspansi dengan menambah jumlah armada. Rencananya IPCM akan menambah dua unit kapal tunda.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menggelar ekspansi dengan menambah jumlah armada. Emiten yang terafiliasi dengan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ini sedang memproses pengadaan dua unit kapal tunda.

Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita mengungkapkan pengadaan dua unit kapal tunda IPCM berkolaborasi dengan anak perusahaan Pelindo lain yang memiliki usaha di bidang tersebut. IPCM menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 148,8 miliar yang dianggarkan secara multi-years. 

"Kami merencanakan untuk pengadaan dua unit kapal tunda dapat selesai tahun depan," ungkap Shanti kepada Kontan.co.id, Selasa (22/7).

Saat ini IPCM mengoperasikan 99 armada yang terdiri dari kapal tunda, kapal pandu dan kapal kepil. Tak hanya menambah jumlah armada, IPCM juga mengembangkan program inovasi dan efisiensi melalui penggunaan tenaga hybrid (elektrifikasi) untuk armadanya.

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tebar Dividen Final Rp 105,11 miliar

IPCM telah memiliki tiga unit kapal pandu yang dilengkapi dengan sistem solar panel surya dan satu unit kapal pandu dengan hybrid pada auxiliary engine yang merupakan sistem pada kapal guna menghasilkan energi listrik. "IPCM akan terus menambah armada dengan sistem serupa sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung net zero emission dan green shipping di lingkup Pelindo," imbuh Shanti.

Secara kinerja bisnis, IPCM mengawali tahun ini dengan capaian positif.  Pendapatan IPCM meningkat 21,14% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 293,36 miliar menjadi Rp 355,40 miliar pada kuartal I-2025. Pendapatan IPCM mayoritas bersumber dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp 343,97 miliar atau setara  96,78% dari total pendapatan pada kuartal I-2025.

Lini bisnis jasa pelayanan kapal ini didapat dari segmen penundaan sebesar Rp 316,92 miliar dan pemanduan senilai Rp 27,05 miliar. Sejalan dengan itu, laba tahun berjalan IPCM mengalami kenaikan 14,85% (yoy) dari Rp 38,51 miliar menjadi Rp 44,23 miliar.

Shanti pun optimistis performa positif IPCM bakal berlanjut di sisa tahun ini. "Sampai dengan semester I-2025 (yoy) IPCM mencatat pertumbuhan yang positif. Laporan keuangan sedang disiapkan akhir bulan ini. Kami berharap tahun ini bisa bertumbuh minimal 5% (yoy)," kata Shanti.

Baca Juga: Dongkrak Kinerja, Begini Strategi Ekspansi Jasa Armada (IPCM) di Tahun 2025

IPCM melihat prospek industri pelabuhan masih cukup apik dengan mempertimbangkan beberapa indikator. Antara lain dengan meningkatnya jumlah kunjungan kapal di pelabuhan dan meningkatnya lalu lintas (traffic) peti kemas pada semester I-2025. 

Shanti memberikan gambaran, jumlah arus peti kemas internasional atau ekspor dan impor yang melalui terminal di bawah pengelolaan PT Pelindo Terminal Petikemas mengalami kenaikan 13,64% pada semester I-2025. Meski begitu, IPCM tetap mencermati dinamika makro ekonomi dan geo politik yang bisa mempengaruhi bisnis pelabuhan sebagai pintu gerbang perdagangan.

IPCM menyiapkan strategi untuk mengantisipasi tantangan tersebut. Shanti membeberkan, IPCM akan memaksimalkan program inovasi, efektivitas layanan dan efisiensi dalam pola operasional. Termasuk penggunaan energi ramah lingkungan melalui penggunaan tenaga hybrid untuk armada kapal.

Baca Juga: Dongkrak Kinerja, Begini Strategi Ekspansi Jasa Armada (IPCM) di Tahun 2025

Adapun, armada-armada yang dioperasikan tersebut menyokong bisnis IPCM untuk melayani wilayah-wilayah operasional dengan beragam komoditas di pelabuhan umum yang dikelola Pelindo, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), serta Terminal Khusus (Tersus) di luar pelabuhan yang dikelola Pelindo.

Di tengah dinamika ekonomi yang penuh tantangan, IPCM ingin memperluas layanan untuk meningkatkan kontribusi pendapatan dari luar Grup Pelindo.

"IPCM terus meningkatkan layanan dengan strategi menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group yang terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan tetap stabil di tahun lalu," terang Shanti.

Ke depan, IPCM juga melirik peluang dari kesepakatan dagang yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Terutama dengan adanya penurunan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat untuk produk asal Indonesia dari 32% menjadi 19%, serta kesepakatan dagang komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Kesepakatan dagang tersebut berpotensi meningkatkan traffic ekspor-impor dan mengerek naik jumlah kunjungan kapal di pelabuhan. "Meningkatnya volume ekspor-impor tentu berdampak kepada peningkatan shipp-call yang kami layani, itu artinya sinyal positif bagi IPCM," tandas Shanti.

Selanjutnya: IHSG Berbalik Menguat 0,4%, Saham Grup Salim Masuk Jajaran Top Gainers

Menarik Dibaca: IHSG Berbalik Menguat 0,4%, Saham Grup Salim Masuk Jajaran Top Gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×