kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun Ini, Surya Pertiwi (SPTO) Fokus pada Promosi dan Pengembangan Produk Baru


Selasa, 18 Januari 2022 / 18:00 WIB
Tahun Ini, Surya Pertiwi (SPTO) Fokus pada Promosi dan Pengembangan Produk Baru
ILUSTRASI. PT Surya Pertiwi Tbk. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor alat sanitasi dan perlengkapan kamar mandi, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO), menyambut tahun 2022 ini dengan sikap positif. Perusahaan menilai, ada beberapa katalis positif yang diproyeksikan dapat memicu pertumbuhan penjualan serta laba SPTO di tahun ini. 

Manajemen SPTO tak bicara lebih detail terkait target penjualan dan juga laba di 2022. Yang terang, pihaknya melihat bahwa sektor properti sudah mulai bangkit, dan ini menjadi salah satu pegangan SPTO dalam menjalankan bisnis. 

"Kami optimistis di tahun 2022. Pemerintah memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tumbuh sekitar 5%-5,5%, dan kami juga melihat sektor properti mulai bangkit," ungkap Direktur Surya Pertiwi, Irene Hamidjaja, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/1). 

Dia melanjutkan, terlepas dari katalis positif di atas, kinerja SPTO juga masih dibayangi oleh sejumlah tantangan, terutama yang berkaitan dengan kondisi pandemi di Tanah Air. Sebab, pengetatan mobilitas sosial seperti pada saat awal pandemi, cukup menekan kinerja SPTO. 

Baca Juga: Fakta-Fakta IPO 2021, Banyak Rekor Tercipta tapi Risiko Investasinya Lumayan Tinggi

"Tantangan terbesar kami adalah kalau terjadi lockdown ketat seperti awal pandemi, di mana toko atau agen kami tidak bisa berjualan," tuturnya. 

SPTO sendiri belum memiliki rencana dan ekspansi bisnis khusus di tahun ini. Irene bilang, perusahaan akan tetap fokus pada kegiatan promosi serta pengembangan produk baru untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Secara terpisah, Adhi Sudargo selaku Investor relations SPTO mengatakan, alokasi capital expenditure (capex) yang dianggarkan tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni sekitar Rp 50 miliar. 

Dana capex tersebut, secara umum akan digunakan untuk maintenance atau general capex, yang akan diambil dari kas internal perusahaan. "Karena cashflow kami juga masih kuat, sekarang dalam kondisi net cash," sambungnya. 

 

SPTO belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2021. Yang jelas secara garis besar, Adhi bilang bahwa pencapaian di tahun lalu, sesuai dengan ekspektasi perusahaan yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020 ketika awal pandemi. 

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, SPTO tercatat membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,58 triliun sampai kuartal III-2021. Jumlah itu tercatat naik 17,4% dibandingkan dengan pendapatan neto di periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 1,34 triliun. 

Pendapatan neto tersebut dikontribusi oleh penjualan barang lokal Rp 1,38 triliun dan penjualan barang impor Rp 161 miliar serta pendapatan sewa Rp 31,6 miliar. 

Dari sisi bottom line, SPTO membukukan laba neto tahun berjalan sebesar Rp 143,4 miliar. Di mana jumlah itu tercatat naik 104% dibandingkan periode yang sama di kuartal III-2021 yang hanya Rp 70,3 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×