Reporter: Ali Imron |
JAKARTA. Krisis finansial mulai mempengaruhi daya beli konsumen di sektor properti. Pasalnya tingkat suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masih tinggi. Sudah begitu, uang muka pun mulai naik hingga 30 % dari nilai uang muka sebesar 10 %.
Tapi itu tidak menjadi penghalang bagi pengembang untuk berekspansi di sektor properti. Buktinya, mereka masih menganggap kalau properti masih cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Salah satu pengembang yang bakal berekspansi adalah PT Dian Sakti.
Mereka bakal mengembangkan proyek rumah sederhana (RSh) di Palembang. Di daerah ini kebutuhan terhadap rumah sederhana masih tinggi. Pertumbuhannya pun mencapai 30 % per tahun. Sudah begitu, tingkat ekonomi di Palembang juga cukup baik.
Direktur Utama PT Dian Sakti Alwi Bagir Mulachela bilang, dia akan membangun sekitar 1200 unit RSh. Lahan yang disiapkan seluas 56 hektar. Di lahan itu nantinya akan dibangun sekitar 150 unit RSh untuk lapisan bawah.
Sedangkan sisanya untuk kelas menengah dan komersil. “Saat ini sedang pengurukan tanah, dan baru akan mulai dibangun pada awal 2009,” tandasnya, Jumat (21/11) di Jakarta.
Guna keperluan itu, pengembang menggelontorkan duit sekitar Rp 125 miliar. Rinciannya untuk tanahnya sendiri sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan sisanya ditanggung dari dana sindikasi Bank BTN. “Tanah kosong itu kami beli dari satu perusahaan. Lokasinya dekat dengan Sungai Musi 2 di tengah kota,” ujarnya.
Rencananya pembangunan itu akan diselesaikan dalam waktu dua tahun. Persisnya pembangunan akan rampung pada 2011.Jadi pembangunan akan dilakukan dalam dua tahapan. Namun, hingga kini pengembang masih belum menunjuk siapa yang akan menjadi kontraktornya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News